PEMERINTAH Kota Ambon mengakui Alokasi Dana Desa (ADD) yang kurang lebih 5 bulan dicairkan karena dipengaruhi Pendapatan Asli Daerah yang belum mencapai target.

Hal itu disampaikan oleh Penjabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya usai kegiatan Safari Natal di Jemaat Imanuel, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Selasa (10/12).

“Saya sebelum kegiatan Safari Natal ini, sudah lakukan rapat dengan semua pimpinan OPD dan semua bendahara dinas untuk membahas hal ini,” ungkap Kaya.

Menurutnya, ADD bersumber dari PAD. Sehingga secara otomatis apabila PAD tidak maksimal maka tentu mempengaruhi ADD.

“Kan ADD ini bersumber dari PAD, dan kita tahu sendiri bahwa PAD kita tidak maksimal sehingga kalau kita mau paksa bayar ADD sementara tidak ada uang,” jelasnya.

Baca Juga: Apresiasi MPPD XXXIII, Sahubawa Harap AMGPM Berperan Strategis

Kaya mengaku, PAD di beberapa pos tidak terpenuhi. Misalnya saja sumber PAD yang cukup besar seperti Perhubungan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga tidak terpenuhi.

“Untuk itu tadi kita sudah kumpul untuk mendorong supaya apa yang menjadi tugas OPD-OPD baik itu OPD pengumpul maupun OPD pajak dan retribusi. Karena kalau oajak BNPB itu tidak masuk atau tidak terlaporkan ke KPPN, maka kita tidak bisa dapat dana transfer pajak dari pemerintah pusat,” jelasnya.

Kurang lebih ia mengaku ada kekurangan beberapa milyar rupiah sehingga Kaya menegaskan dan mengarahkan kepada seluruh pimpinan OPD untuk bekerja maksimal sehingga PAD bisa maksimal.

“Karena itu hal penting yang harus kita tindaklanjuti oleh semua pimpinan OPD sehingga jika PAD tercapai maka tentu tidak hanya ADD tetapi juga TPPaupun sertifikasi guru juga bisa dibayarkan,” pungkasnya. (S-29)