Penyebaran Virus Corona  di Maluku semakin sulit diredam. Betapa tidak, tingkat penyebaranannya semakin tinggi dan tembus angka 329 kasus.

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Pena­nganan Covid-9 Provinsi Maluku pada hari Rabu, 10 Juni pukul.12

O0 WIT di Maluku bertambah 14 kasus baru

Sehingga  pasien positif di Provinsi Maluku menjadi 329 kasus dari sebelumnya 315 kasus. Jumlah ini terdiri dari pasien yang masih dirawat sebanyak 231 orang, 89 pasien dinyatakan sembuh dan 9 yang terkonfirmasi meninggal dunia.

231 pasien yang masih dirawat sampai saat ini di berbagai rumah sakit rujukan dan LPMP serta BPSDM  terdiri dari, Kota Ambon 185 pasien, Kabupaten  Malteng 21 pasien, Kabupaten Seram Bagian Barat 1 pasien, Buru 9 pasien serta Seram Bagian Timur 12 pasien dan MBD 3 pasien.

Baca Juga: Penerapan PSBB Perlu Perhatikan Dampaknya

Awalnya di Kota Ambon jumlah kasus terkonfirmasi 171 kasus, namun hari ini bertambah 14 kasus baru menjadi 185 kasus. Hari kemarin uga terkonfirmasi 1 pasien meninggal dunia, sehingga tinggal 184 kasus, kemudian 1 pasien lagi yang awalnya miliki identitas KKT dipindahkan menjadi pasien asal Ambon sehingga menjadi 185 kasus.

Sementara untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), berdasarkan data saat ini 32 orang yang terdiri dari, Kota Ambon 27 orang dan Malteng 3 orang serta SBT 2 orang. Untuk orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 46 orang yang terdiri dari, Kota Ambon 31 orang, Kabupaten Malteng 11 orang, SBB 2 orang dan SBT 2 orang.

Tingginya angka kasus penyebaran Virus Corona ini memang akan sulit diredam.jika masyarakatnya masih belum patuhi anjuran pemerintah.

Memurut pakar epidemologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, bahwa  dalam tahap penularan komunitas, pelacakan orang yang menjadi sumber penularan akan lebih rumit. Karena wabah Covid-19 ini meluas dan orang-orang yang sudah terinfeksi di tengah masyarakat sukar diidentifikasi.

Karena itu, untuk.memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 sangat terletak juga dari kesadaran masyarakat disamping berbagai langkah dan upaya keras yang dilakukan pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran melalu Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PKM) atau PSBB mantinya.

Hingga saat ini pemda masih memberlakukan langkah pem­batasan sosial atau social distancing dalam meredam penye­baran virus corona yang telah mewabah. Sementara untuk meredam dampak dari kebijakan yang telah diberlakukan, pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif demi menjaga daya beli masyarakat.

Untuk menghentikan penyebaran corona, tidak perlu terlalu banyak hal yang dilakukan.

Dalam situasi seperti ini, pemda  harus fokus pada akar masalah, yaitu wabah virus corona itu. Segala daya diarahkan untuk menghentikan penyebaran virus corona. Kalau virus corona itu bisa dihentikan, maka berbagai persoalan ekonomi akan berhenti dengan sendirinya.

Pemda juga harus terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi supaya masyarakat patuh pada aturan protokol kesehatan. (*)