AMBON, Siwalimanews – Melihat paradigma pembangu­nan di Indonesia yang masih berfokus pada sektor barat mengakibatkan wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan mengalami tidak merata­nya pembangunan. Gedung- gedung pencakar langit yang menjulang, gemerlap serta hiruk pikuk sentral perkotaan masih menjadi sesuatu yang jarang dijumpai di wilayah Indonesia Timur. Dengan kondisi yang dihadapkan pada pembangunan yang masih terfokus pada satu atau beberapa titik, otomatis pusat perdagangan serta perindustrian juga sangat berkembang di wilayah tersebut.

Masih banyak daerah di Indo­-nesia Timur yang masih belum tersentuh pembangunan. Na­-mun, pemerintah berupaya dengan menggandeng TNI dan elemen masyarakat lainnya, me­-wujudkan harapan masyarakat wilayah pelosok melalui TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa). Perlahan tapi pasti infra­-struktur masyarakat desa- desa tertinggal, terluar dan terpencil mulai terwujud. Seperti pemba­ngunan jalan setapak, jembatan, talud dan lainnya sesuai dengan kebutuhan wilayah.

TMMD ke- 111 yang di seleng­garakan di Maluku dan Maluku Utara membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat, khususnya di wilayah perbata­san. Desa Lorwembun, adalah salah satu desa yang  berada di Kecamatan Kormomolin, Kabu­-paten Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, sekitar dua jam perjalanan dari kota Saumlaki, desa ini berada di pesisir pantai yang wilayah selatannya berbatasan dengan Darwin, Australia. Listrik hanya menyala selama 12 jam saja dalam satu hari, dari pukul 6 petang hingga pukul 6 pagi. Sinyal internet pun masih sulit dijangkau.

Berada di pesisir lautan lepas membuat desa Lorwembun mengalami terjangan ombak dan banjir ketika musim timur tiba yang merusak permukiman penduduk, satgas TMMD ke- 111 kali ini memfokuskan pembangunan fisik pada pembangunan talud penahan ombak yang berada di sepanjang bibir pantai. Talud setinggi 2,5 meter sepanjang 2 kilometer ini menjadi harapan baru bagi masyarakat desa Lorwembun menghadapi musim timur, dengan ombak tinggi dan angin kencang. Setali tiga uang, desa Alusi Batjasi yang berada tak jauh dari desa Lorwembun juga mengalami permasalahan yang sama, sehingga dibangun juga talud penahan ombak dan banjir serta drainase.

Dengan segala keterbatasan, jarak tempuh, kondisi wilayah yang jauh dari pusat kota tidak menyurutkan semangat masyarakat bersama tim satgas TMMD ke 111 untuk mewujudkan pembangunan di desa mereka. Saling bahu membahu mengumpulkan batu, pasir, mengaduk semen dan menyusun menjadi talud sudah menjadi pemandangan sehari- hari selama TMMD berlangsung.

Baca Juga: Pemprov & Satgas Lemah

Lokasi TMMD selanjutnya berada di Maluku Utara, beberapa tempat seperti Kelurahan Moti, Kelurahan Takofi, Kelurahan Tafaga, Kelurahan Tafamutu yang membangun jalan setapak di beberapa titik. Sebelumnya kondisi jalan setapak yang berada di sejumlah kelurahan tersebut masih kurang layak, hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki. Kini dengan dibangunnya jalan setapak tersebut, kendaraan pun dapat melewatinya. Aktivitas masyarakat menjadi semakin mudah.

Selain masalah akses jalan yang mengalami pembaruan, aspek non- fisik pun tak dilupakan, seperti pemberian penyuluhan tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), bahaya laten komunis, penyuluhan kepatuhan hukum dan penyuluhan kesehatan khususnya tentang penanganan Covid- 19 dan sosialisasi pentingnya vaksin guna mencegah penyebaran Covid-19.

Dengan berakhirnya TMMD ke 111, 16 Juli silam masyarakat mengucapkan banyak terima kasih kepada satgas TMMD. Kapendam XVI/Pattimura, Letkol Arh Adi Prayogo Choirul Fajar, S.E juga menyam­paikan apresiasi kepada seluruh prajurit yang terlibat dan segenap masyarakat yang membantu. “Dengan semangat gotong- royong tinggi, seluruh target dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kami harapkan dengan selesainya TMMD ke 111 ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan silaturahmi antara masyarakat dengan kami tidak berhenti sampai disini. “ ujar Kapendam.

Rasa syukur dan terima kasih juga diungkapkan oleh masyarakat yang telah terbantu dengan adanya TMMD ke 111, yang sudah membangun talud penahan ombak dan drainase di desa Alusi Batjas dan desa Lorwembun , Saumlaki. Selalu ada harapan baru selama ada hadirnya TMMD untuk masyarakat. (S-32)