AMBON, Siwalimanews – Komisi Pemilihan Umum RI terus proaktif melakukan sosialisasi guna meningkatkan partisipasi, khususnya pemilih pemula dan pemuda.

Pasalnya, dari data pemilih yang telah ditetapkan dalam DPT Pemilu 2024, didominasi oleh pemilih pemula dan muda sebanyak 52 persen. Begitu besarnya peran pemilih pemula dan muda mendorong KPU secara intensif memberikan pendidikan politik, salah satunya dengan kegiatan KPU Goes to Campus, School And Pesantren.

Kepala Bagian Pendidikan Pemilih Setjen KPU RI Arif Ma’ruf menjelaskan, KPU Goes to Campus, School And Pesantren merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesadaran bagi pemilih pemula dan muda untuk terlibat dengan memberikan suara pada 14 Februari mendatang.

“Jumlah pemilih muda 107 juta atau 52 persen dari total pemilih nasional, maka kegiatan ini jadi strategi agar di pemilu mendatang tingkat partisipasi mengalami peningkatan,” ujar Arif di auditorium Unpatti, Senin (11/9).

Peningkatan partisipasi pemilih kata Arif, dilakukan di sembilan provinsi, masing-masing Maluku, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Baca Juga: Pemkot Ijinkan APKLI Tagih Retribusi dari PKL

Untuk itu ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, kesadaran pemilih pemula dan muda untuk terlibat dan berperan penting dalam proses politik.

Ditempat yang sama Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Maluku Almunatsir Z Sangadji menambahkan, KPU Goes to Campus merupakan inisiatif menyongsong pemilu serentak di tahun 2024.

Hal ini menjadi penting, sebab partisipasi pemilih di Provinsi Maluku pada pemilu 2019 mengalami penurunan yang cukup siginifikan menjadi 75.9 persen dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 85 persen.

Tingkat partisipasi tersebut jauh dari target yang ditetapkan dalam Renstra KPU 2015-2029 yang berada pada angka 77.5 persen, sehingga KPU terus menyasar pemilih pemula dan muda.

“Jumlah pemilih pemula dan pemuda itu mencapai 52 persen dan didalamnya itu ada kelompok mahasiswa, sehingga ini menjadi sasaran KPU,” ungkap Sangadji.

Untuk itu, Sangaadji berharap, mahasiswa menjadi duta pemilu guna mendorong setiap informasi yang diterima berkaitan dengan tahapan pemilu disampaikan kepada keluarga, agar angka partisipasi menjadi tinggi.

“Legitimasi pemilu semakin kuat jika partisipasi pemilih meningkat, sebab partisipasi pemilih menggambarkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyelenggara dan orang yang dipilih dilembaga pemerintahan itu,” tandas Sangadji.(S-20)