Kondisi musim hujan yang berkepanjangan tentu saja memberikan dampak yang sangat besar. Tidak saja terjadi bencana alam, tanah longsor dan banjir tetapi juga menimbulkan berbagai penyakit terutama demam berdarah dengue (DBD).

DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD umumnya banyak dijumpai di wilayah tropis, termasuk  Maluku. Adapun faktor yang meningkatkan risiko epidemik DBD adalah banyaknya lingkungan yang mendukung peningkatan populasi nyamuk penular virus tersebut.

Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang di musim hujan, ketika banyak genangan air di pemukiman penduduk, misalnya di talang air, ban bekas, kaleng, botol, plastik, gelas bekas, lubang pohon, pelepah daun, dan sebagainya. Selain itu, rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat juga meningkatkan risiko epidemik DBD.

Di Kota Ambon tercatat kasus DBD sejak.dari bulan Januari hingga Agustus 2021 terjadi peningkatan sebanyak 118 kasus. Berbeda dengan tahun 2020 hanya 50 kasus.

Kasus tersebut kebanyakan dialami oleh anak-anak. Jarang ditemui kasus DBD yang menyerang warga dengan usia dewasa.

Baca Juga: Kritikan Warga Waai untuk Pemprov

Lokasi-lokasi endemis DBD yang setiap tahun menyumbang kasus, ada pada dua kecamatan besar di Kota Ambon yaitu Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Baguala seperti  Kayu Putih, Halong, Batu Merah, Passo serta Lateri. Daerah-daerah ini merupajan endemis yang terjadi  setiap tahun.

Tingginya angka DBD di Kota Ambon tentu sangatlah memprihatinkan sehingga membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah Kota Ambon khususnya Dinas Kesehatan.

Dinas Kesehatan Kota Ambon harus intens melakukan sosialisasi cara-cara penanganan dan.pencegahan sekaligus melakukan fogging pada wilayah penyumbamg kasus tersebut.

Masyarakat harus diberikan pemahaman terus menerus dalam menangani penyebaran penyakit DBD. Pemerintah memang bertanggung jawab tetapi masyarakat juga harus terbangun kesadarannya untuk tetap.menjaga kebersihan lingkungan terutama perilaku hidup sehat dan selalu  memperhatikan lingkungan guna menjaga agar tidak terjadi penambahan kasus ditahun ini. (*)