Seluruh kader Golkar pada semua tingkatan, diperin­tahkan untuk bekerja keras agar kelak bisa merebut jabatan Gubernur Maluku dari tangan Murad Ismail.

Perintah itu langsung dikumandangkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto  dihadapan seluruh fung­sionaris dan kader partai berlambang pohon beringin di Ambon.

Airlangga menginstruksikan agar seluruh fungsionaris,  kader dan simpatisan untuk mengembalikan kejayaan partai dengan cara memenangkan setiap agenda politik baik itu pemilihan umun, Pemilihan Presiden maupun pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung  tahun 2024 mendatang.

Permintaan ketua umum Partai Golkar ini jelas bukan tanpa alasan, karena Maluku adalah satu dari dua provinsi yang tidak meloloskan jagonya ke senayan tahun 2019 lalu. Karenanya semua fungsionaris dan kader Golkar bekerja keras agar pileg mendatang kembali ada wakilnya. Per­mintaan ketua umum Partai Golkar ini merupakan tantangan bagi seluruh fungsionaris dan kader Golkar untuk berjuang bersama membulatkan tekad merebut kursi kekuasaan di Pemerintah Provinsi Maluku.

Hal ini harus menjadi perhatian serius karena lawan Partai Golkar bukan pemain-pemain baru di panggung pilkada. Apalagi kekuasaan pemerintahan masih di pundak PDI Perjuangan.

Baca Juga: Pertanyakan Dana Pinjaman SMI

PDI Perjuangan sebagai pemegang kekuasaan saat ini bukanlah tidak mungkin akan tetap menjagokan Murad Ismail sebagai calon gubernur lima tahun mendatang. Kekuatan petahana masih kuat sehingga lawan-lawan politik juga harus menyiapkan calonnya yang punya tingkat elektabilitas dan popularitas yang sangat tinggi.

Mungkin survei pasangan calon belum dilakukan tetapi pandangan sejumlah pengamat politik dari berbagai media yang diberitakan, kekuatan petahana masihlah sangat tinggi untuk memimpin Maluku lima tahun mendatang.

Golkar mungkin akan menyusun strategi merebutkan kursi Gubernur Maluku tetapi taktik dan cara Golkar harus jitu karena PDIP tentu saja akan menyiapkan strateginya lagi“Kekalahan Partai Golkar mempertahankan kekuasaan di Pilkada Gubernur tahun 2019 lalu harus disiapkan secara matang untuk menumbangkan Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail.

Kegagalan itu harus menjadi bahan evaluasi agar bekerja keras  tetap solid jika tidak keinginqn untuk merebut kembali kursi Gubernur Maluku hanyalah sebuah isapan jempol belaka. Tentu pesta rakyat Maluku 2024 nanti sangat menarik. Apakah Golkar yang akan memimpin Maluku, ataukan tetap akan dipegang oleh PDIP? Yang pasti pilihan itu ada di tangan rakyat dan rakyatlah yang berhak menentukan­nya. (*)