SAUMLAKI, Siwalimanews – Thomas Maturbongs resmi memimpin Aliansi Masyarakat Kei (AMKAY) Kabupaten Kepulaun Tanimbar usai di lantik oleh Penasehat DPP AMKAY Maluku Amir Rumra, Jumat (24/2) malam.

Thomas usai dilantik menjelaskan, AMKAY merupakan wadah berkumpul warga kei yang berdomisili di Tanimbar. Selain itu organisasi ini juga wajib berkontribusi bagi pembangunan dengan melibatkan diri secara langsung membantu Pemda KKT.

“Tujuan didirikan organisasi AMKAY adalah selain menjadi wadah berhimpun warga kei di Tanimbar secara khusus untuk memelihara filosofi hidup orang Kei yakni Ain ni ain dan Manut Ain Mehe Ni Tilur Ne Vuut Ain Mehe Ni Ngifun yang artinya secara mendalam adalah saling memiliki dalam hal positif sebagai sesama saudara dan sekandung dalam rasa senasib dan sepenanggunan dalam suka maupun dalam duka, dengan tetap menjaga dan merawat tali silaturahim dalam hidup.

“DPD AMKAY juga dapat menyumbangkan kontribusi positif bagi pembangunan di Tanimbar dengan cara AMKAY membuka diri ke ruang publik untuk ikut terlibat aktif bersama sama dengan semua komponen masyarakat lainnya di Tanimbar untuk membangun Tanimbar,” jelas Thomas.

Selain itu kata Thomas, AMKAY juga siap membuka diri sebagai organisasi kemasyarakatan yang mau mengekspresikan seluruh kemampuan sumber daya yang dimiliki organisasi ini maupun person-person anggotanya dalam segala bidang kehidupan sesuai kapasitas, keahlian masing-masing untuk turut membangun Tanimbar menjadi tanah dan daerah yang maju serta memiliki daya saing.

Baca Juga: Komisi I Sambut Positif Kebijakan Merumahkan Honorer di Tanimbar

“Bagi kami AMKAY berdiam di kabupaten ini, bahwa Tanimbar adalah tempat yang kita pijak yang patut dan wajib hukumnya untuk kita junjung dalam susah maupun senang secara bersama-sama. Atas dasar pikir tersebut, kami memilih tema dalam bahasa Kei yakni: AMKAY am hov Tnebar AMKAY am ver Tnebar yang artinya AMKAY kami bersama-sama Tanimbar, AMKAY kami untuk Tanimbar. Amkay siap menjadi bagian penting dalam setiap impian, harapan, kegembiraan, maupun suka maupun duka secara bersama – sama di Tanimbar sebagai rumah kita bersama,” ujarnya.

Keanggotaan organisasi AMKAY tidak hanya terbatas pada warga asli Kei saja, sebab AMKAY menganut prinsip organisasi terbuka, dimana telah melibatkan saudara- saudara yang lain, karena keterkaitan perkawinan, pertalian darah dan keturunan yang disebut oleh orang Tanimbar Duan Lolat .(S-26)