Terkenal di Dunia, Fakultas Teknik Unpatti Harus Berbenah
AMBON, Siwalimanews – Sebagai fakultas yang terkenal di dunia, Fakultas Teknik Unpatti akan berupaya terus membenahi diri. Salah satunya dengan memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa.
Hal itu disampaikan Rektor Unpatti, Nus Sapteno saat pengambilan sumpah, pelantikan dan serah terima jabatan dari pejabat lama W.R Hetharia ke pejabat baru Pieter Berhitu.
Berhitu secara resmi dilantik sebagai Dekan Fakultas Teknik periode 2021-2025 oleh Rektor Unpatti di Aula Lantai II Gedung Rektorat Unpatti, Jumat (19/11). Pelantikan dengan menggunakan protokol kesehatan itu dihadiri pimpinan Universitas Pattimura, para pimpinan fakultas, pimpinanan Fakultas Teknik dan undangan lainnya.
Rektor mengatakan, sejarah mencatat Fakultas Teknik Unpatti sudah terkenal di dunia. Para lulusannya tersebar hampir di belahan dunia dengan kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni.
Olehnya pejabat yang baru dilantik harus mampu membenahi dan menahkodai Fakultas Teknik kedepan lebih baik lagi. “Kita bangga punya Fakultas Teknik. Kedepannya Fakultas Teknik harus semakin jaya, maju, mandiri dan berprestasi,” ujar Rektor.
Baca Juga: Selanno Pastikan Hasil SKB Segera KeluarRektor juga meminta kepada pejabat yang baru dilantik agar utamakan pelayanan kepada mahasiswa. Sebab antara teori dan praktek harus seimbang. Jangan pernah mengabaikan hak-hak mahasiswa,” tandas Rektor.
Dikatakan, menjadi pemimpin harus membuat sejarah dan sejarah itu akan dikenang sampai kapanpun, asalkan lahir dengan perbuatan-perbuatan baik. Olehnya itu ia berharap, kepemimpinan Pieter Berhitu, Teknik Unpatti harus lebih baik lagi.
Kepada pejabat lama W.R Hetharia Rektor meminta tetap memberi pendampingan dan dukungan kepada dekan terpilih dalam membangun Fakultas Teknik dan Universitas Pattimura.
“Kepada pak Berhitu yang baru dilantik, supaya dapat meneruskan program kerja dari dekan periode 2017-2021, berkolaborasi dan bersinergi dengan seluruh sivitas akademika dan institusi lainnya dalam merealisasi kampus merdeka merdeka belajar,” himbaunya.
Merasa Puas
Suasana tak lazim begitu terasa di kampus Fakultas Teknik Unpatti saat Pieter Berhitu secara resmi dilantik. Segenap sivitas akademika Fakultas Teknik menyambut Berhitu dengan gembira.
Usai dilantik dan hendak mengikuti acara resepsi dan syukuran, bersama Rektor, Berhitu dan sejumlah pejabat berjalan kaki dari gedung rektorat menuju kampus Fakultas Teknik.
Disana sudah berjejer ratusan mahasiswa membentuk pagar hidup menyambut kedatangannya. Sesampainya di depan kampus, Berhitu dikalungkan rangakaian bunga ke leher dan juga pemberian buket.
Bukan itu saja, penghuni kampus Unpatti dikagetkan dengan bunyi dentuman beberapa kali. Usut punya usut, semua yang tidak lazim itu sebagai bentuk kepuasan dan luapan emosional lantaran kabarnya, selama ini Fakultas Teknik dibawah kepemimpinan WR Hetharia terkesan otoriter.
“Ini pelantikan paling berbeda. Artinya dari sisi mahasiswa hadir lalu bikin pagar hidup lalu bunyi dentuman, itu adalah aspirasi dari seamua yang selama ini mandek. Dan itu “seng bisa dipele”. Mahasiswa punya hak untuk mengakomodir mereka punya suasan hati, sehingga mereka bisa menjadi pagar hidup. Mereka bisa berpartisipasi dalam seluruh proses,” ungkap salah satu dosen muda yang enggan dikorankan namanya.
Menurut dosen muda itu, dentuman menandakan kebebasan. Bahwa selama ini kebebasan ditekan. Jika terus ditekan satu kali meledak tidak bisa tertahankan.
“Artinya bahwa mahasiswa dan dosen merasa ini momen perubahan. Sehingga kalau bicara momen perubahan, ya kebebabasan itu adalah kebebasan semua orang, tetapi dituntun dengan etika dan moral. Itu yang menjadi penting bukan dituntun dengan kekuasaan,” ungkapnya.
Sementara salah satu mahasiswa mengungkapkan rasa syukurnya, karena Pieter Berhitu akhirnya resmi jadi Dekan Fakultas Teknik. “Tuhan baik. Pak Piet terpilih dan akhirnya dilantik jadi dekan. Saya tidak bisa membayangkan fakultas ini kalau mantan pejabat masih saja memimpin. Maaf, bukan saya menyalahkan kepemimpinan yang lama. Tapi yang kami rasakan selama ini dibawah tekanan dan sebagainya. Bayangkan saja berurusan dengan pejabat lama itu ribet dan ujung-ujungnya kerugian dipihak kami mahasiswa,” jelas mahasiswa tersebut dengan berderai air mata.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Pieter Berhitu mengatakan, setelah dilantik, dirinya memikul tanggung jawab yang besar. Ini dikarenakan ada banyak hal yang harus dibenahi.
Pertama, berkaitan dengan bagaimana pimpinan dan bawahan bekerja tapi juga transparansi. Transparansi artinya keterbukaan. Keterbukaan dari berbagai aspek. Baik itu aspek akademik, aspek anggaran maupun dalam kaitan dengan keluhan mahasiswa.
“Kalau misalnya tiga ini tidak berjalan mubasir. Memang saya punya moto yang diangkat saat maju calonkan diri itu menjadikan Fakultas Teknik sebagai rumah bersama. Jadi rumah bersama itu kenapa saya hadirkan orang tua, sesepuh atau pendiri fakultas ini di acara syukuran saya tadi, itu karena sebagai generasi kepemimpinan yang ke-11 sekarang, wejangan dan nasehat dari orang tua itu penting bagi kita sebagai pemikul tangung jawab yang baru,” kata Berhitu.
Ia menjelaskan, membangun Fakultas Teknik sekarang ini seluruh aspek harus dibenahi. Jangan ada tekanan dalam kepemimpinan. Harus ada keterbukaan dan keterbukaan itu bukan saja bawahan dan pimpinan atau pimpinan dan bawahan, tapi keterbukaan dalam seluruh aspek implementasi program dan kegiatan harus dibicarakan dalam seluruh jenjang dalam lingkup Fakultas Teknik.
Menurut Berhitu, transparansi atau keterbukaan itu selama ini tidak berjalan efektif di Fakultas Teknik. Dengan moto Fakultas Teknik sebagai rumah bersama, maka didalam rumah bersama itu tidak ada satu kamar yang eksklusif.
“Semua harus berjalan bersama. Semua harus dibangun secara bersama, apalagi sekarang ini Fakultas Teknik bukan lagi tujuh prodi tapi sekarang sudah 11 prodi. Dengan demikian dalam rumah tangga fakultas teknik, ya kita harus membangun dengan keterbukaan dan itu menjadi landasan atau pondasi. Karena dengan keterbukaan maka semua orang merasa nyaman, merasa bertanggungjawab dan melegasi kepemimpinan itu sampai ke titik paling bawah, sehingga sama seperti kita bebas dalam lingkungan keluarga antara orang tua dan anak. Dan itu harus terjadi di Fakultas Teknik. Jadi tidak ada yang tersembunyi,” ungkap Berhitu.
Masih kata Berhitu, poin kedua dalam hal pembenahan Fakultas Tekni adalah, dalam membangun Fakultas Teknik kedepan, maka pihaknya butuh dukungan alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Memang dalam kepemimpinan itu, teman-teman alumni merupakan sumber daya. Sehingga kebersamaan ketika dibangun di fakultas, maka itu juga harus sama dengan teman-teman alumni. Teman-teman alumni ini kan mereka menyokong dengan bantuan mereka dan itu harus terbuka. Itu prinsip saya dalam bekerja. Dan sebagai bagian dari organisasi Fakultas Teknik, maka saya mau bilang kita ini bekerja karena ada mahasiswa. Mahasiswa itu adalah aset. Alumni juga aset,” katanya.
Dalam kaitan dengan seluruh konteks yang terjadi pasca kepemimpinan yang lama, Berhitu mengaku bukan soal menyalahkan, tapi ada persoalan tanggung jawab yang harus dievaluasi.
“Sehingga kalau saya jadi pimpinan, akan saya lakukan sama seperti dulu saya kuliah. Kan seperti itu. Namanya pimpinan fakultas pelayanan kita ke mahasiswa batasannya di mana. Misalnya skripsi batasan kita paling ya mengesahkan itu saja. Kan kita pimpina fakultas,” ujarnya.
Meski begitu, Berhitu yang saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota periode 2019-2023 meminta kepada sivitas akademika Fakultas Teknik untuk sama-sama bergandengan tangan membangun Fakultas Teknik ke arah yang lebih baik lagi dan menjadi fakultas ternama di Maluku, Indonesia bahkan dunia.
“Saya meminta seganap zivitas akademika Teknik untuk mari bergandengan tangan kita sama-sama bangun fakultas ini lebih baik lagi. Saya kira dalam memimpin fakultas ini kita tidak bisa kerja sendiri. Karena itu saya juga meminta arahan dan wejangan dari para sesepuh Fakultas Teknik, pendiri Fakultas Teknik. Sebagai anak saya minta arahan dan mereka sangat gembira, sebab baru kali ini ada seorang pemimpin yang mau meminta wejangan dan arahan. Saya percaya lewat tuntunan Tuhan Yang Maha Esa, kita akan bekerja dengan baik demi kemajuan Unpatti kedepannya,” cetus Berhitu. (S-51)
Tinggalkan Balasan