Tambah 30 ASN Pemkot yang Terpapar Corona
Jadi Klaster Perkantoran
AMBON, Siwalimanews – Jumlah ASN yang terpapar Corona di Pemkot Ambon meningkat signifikan, sebelumnya 51 positif, kini 30 pegawai terinfeksi virus mematikan itu.
30 ASN yang terpapar corona berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja. Mereka telah diisolasi secara terpusat di Everbright Hotel.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Ambon, Joy Andriaansz menyebutkan, dengan bertambahnya 30 ASN yang terkonfirmasi, maka jumlah total pegawai yang terpapar 81 orang.
Jubir menyebutkan, 81 ASN yang terpapar tersebar pada 11 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu, Dinas Perhubungan 3 pegawai, Perumahan Rakyat 1 pegawai, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) 3 pegawai, 4 pegawai berasal dari Bagian umum Perlengkapan, 1 pegawai Pemadam Kebakaran, 13 pegawai Dispenda, 55 pegawai Satpol PP dan 1 pegawai di Organisasi Pemuda dan Olahraga.
“Untuk total terkonfirmasi Dishub, dari 24 yang di swab, 3 positif. Perumahan Rakyat total swab19 pegawai, 1 positif. DPMPTSP dari total 29 yang swab, 3 positif. Bagian Umum Perlengapan dari 32 yang di swab, 4 positif. Damkar dari 10 yang di swab 1 positif, Dispenda dari 30 diswab 13 positif, Pol PP dari 191 di swab, 55 positif. DLHP dari 173 hasilnya belum keluar sampai sekarang, Capil juga demikian belum keluar sampai sekarang total 45, organisasi pemuda dan olahraga dari 3 orang (1) positif,” jelasnya.kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (26/8).
Baca Juga: Duh, 65 Warga Ambon Positif, Satu MeninggalKata Jubir, rercatat sebanyak 506 ASN yang melakukan swab test terdiri dari, Dinas Perhubungan (Dishub) 24 pegawai, PRKP 19, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (29) pegawai, Bagian Umum dan Perlengkapan (32) pegawai, Pemadam Kebakaran (10) , Dispenda (30) orang, Satpol-PP (191) pegawai, Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) 123 pegawai, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 45, Dinas Organisasi Pemuda dan Olah Raga (Dispora) sebanyak 3 orang.
Kata jubir, total hasil swab yang belum diterima sebanyak 182, terdiri dari Dishub 6 pegawai, Satpol PP (8), DLHP (123) dan Disdukcapil (45) pegawai.
Dikatakan, dengan total jumlah terkonfirmasi terbanyak adalah Satpol PP, maka hal tersebut menjadi catatan bagi Gustu Kota Ambon, agar kedepannya para petugas tersebut dalam hal ini Pol PP dapat dilengkapi dengan alat pelangkapan diri (APD).
Aktivitas Sepi
Setelah banyak ASN yang terpapar corono, Kantor Balai Kota Ambon sepi dari aktivitas. tidak banyak pegawai yang berlalu-lalang seperti sebelumnya.
Meskipun Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru mengungkapkan, dengan menutup kantor tidak menyelesaikan permasalahan. Namun, dari hasil pantauan Siwalima, aktivitas kantor terlihat sunyi.
Unit Layanan Administrasi yang biasanya banyak pengunjung, kini justru semakin sepi dengan ruang yang terlihat sedikit lebih luas dengan jumlah petugas yang melayani hanya sedikit orang.
Hal tersebut dikarenakan, pemkot tidak lagi melayani pengurusan surat keluar, hanya melayani surat pengurusan masuk bagi pengurus yang mengalami permasalahan pada saat mendaftar.
6 ASN Pemprov
Selain di Pemkot, tercatat 6 ASN Pemprov Maluku juga terpapar virus corona, berdasarkan hasil pemeriksaan swab PCR yang dikeluarkan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Ambon.
“Ada kurang lebih enam orang yang terpapar,” jelas Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, Rabu (26/8).
Menurutnya, hasil tersebut diketahui setelah dilakukan pemeriksaan swab dalam lingkungan Pemprov, khususnya pada Bagian Badan Pendapatan Daerah, Biro Hukum dan HAM serta Biro Pemerintahan.
Kata dia, setelah proses swab, gustu menjadwalkan untuk pemeriksaan pada bagian lain, dengan pengaturan apabila swab dilakukan pada kantor pemerintahan tertentu, maka seluruh pegawai yang diswab itu wajib menjalani masa istirahat di rumah, sambil menunggu hasil pemeriksaan dikeluarkan.
Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19, sebab ditakutkan apabila pegawai yang baru saja diswab kembali bekerja dan ternyata hasilnya positif justru menimbulkan masalah baru.
“Wajib pegawai itu tinggal dirumah, jangan sampai pegawai setelah selesai swab dia kerja lagi padahal hasil swab keluar positif maka binggung kita,” tegasnya.
Saat ditanya kemungkinan kantor yang pegawainya menjalani swab akan ditutup, Kasrulmenegaskan, jika hal itu tidak akan dilakukan sebab, proses swab yang dilakukan telah diatur secara bertahap sehingga tidak mengganggu aktivitas pekerjaan.
“Kantor tetap berjalan kita bergiliran, jadi seperti tiga dulu dan mereka beristrahat bekerja dari rumah dan bukan berarti libur setelah itu dia masuk yang lain secara bergoliran,” jelasnya.
Terkait dengan banyaknya pegawai yang menghindar dari swab, mantan Asisten III Setda Maluku menambahkan, gubernur telah menandatangin surat yang ditujukan kepada pimpinan OPD, untuk meminta bertanggungjawab agar minimal 75 persen pegawai dapat diswab.
“Pak gubernur sudah tanda tangan surat untuk pimpinan OPD. Jadi nanti mereka bertanggung jawab, minimal 75 persen ASN terswab,” ujarnya. (Mg-6/Cr-2)
Tinggalkan Balasan