Susun Dakwaan, Tiga Tersangka KPU SBB Masuk Pengadilan
AMBON, Siwalimanews – Jaksa Penuntut Umum Kejati Maluku sementara menyusun dakwaan tiga tersangka kasus dugaan korupsi KPU Seram Bagian Barat.
Tiga tersangka yang saat ini mendekam di Rutan Waiheru, Kelas II Ambon yaitu, terkait kasus dugaan korupsi pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2015, dan kasus dugaan korupsi dana hibah tahun 2016 di KPU SBB.
MDL merupakan Penjabat Pembuat Komitmen pada KPU SBB Tahun 2014, sedangkan di kasus dana hibah tahun 2016, jabatannya sebagai sekretaris KPU.
Selanjutnya, tersangka HBR adalah bendahara KPU SBB Tahun 2014, sedangkan MAB merupakan bendahara pengelola dana hibah KPU SBB tahun 2016.
“Untuk dua kasus KPU SBB sementara disusun surat dakwaan oleh jaksa,” ungkap Kasi Penkum dan Humas Kejaksaan Tinggi Maluku, Wahyudi Kareba kepada wartawan di Ambon, Kamis (1/9).
Baca Juga: Proyek SMI Bermasalah, Jaksa & Polisi Diminta UsutMenurutnya usai dakwaan disusun pihaknya akan segera menyerahkan tersangka dan barang bukti ke Pengadilan Tipikor Ambon.
“Secepatnya diserahkan ke Pengadilan untuk disidangkan,” ujarnya singkat.
Digiring ke Bui
Untuk diketahui, tiga tersangka kasus dugaan korupsi KPU Seram Bagian Barat, MDL, HBR dan MAB digiring tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku ke Rutan Waiheru, Kelas II A Ambon, Senin (8/8).
Mereka ditahan terkait kasus dugaan korupsi pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2015, dan kasus dugaan korupsi dana hibah tahun 2016 di KPU SBB.
MDL merupakan Penjabat Pembuat Komitmen pada KPU SBB Tahun 2014, sedangkan di kasus dana hibah tahun 2016, jabatannya sebagai sekretaris KPU.
Selanjutnya, tersangka HBR adalah bendahara KPU SBB Tahun 2014, sedangkan MAB merupakan bendahara pengelola dana hibah KPU SBB tahun 2016.
Demikian diungkapkan, Asisten Pidana Khusus Kejati Maluku, Triono Rahyudi kepada wartawan di Kantor Kejati Maluku, Senin (8/8).
Aspidsus mengatakan, penahanan terhadap tiga tersangka ini dilakukan setelah adanya upaya paksa oleh tim penyidik Kejati Maluku dan ditahan selama 20 hari kedepan dalam tahap penyidikan.
“Ada tiga tersangka yang ditahan hari ini. Penahanan dilakukan setelah kita melakukan upaya paksa. Jadi tiga tersangka ini terjerat dalam perkara KPU jilid satu (tahun 2014) dan jilid dua (tahun 2016-2017),” jelas Rahyudi
Berdasarkan perhitungan inspektorat, kerugian negara dalam kasus korupsi anggaran Pilpres dan Pileg 2014 di KPU SBB mencapai kurang lebih Rp9.657.787.280, sementara untuk kasus penyimpangan anggaran dana hibah dari APBD tahun 2016-2017, kerugiannya mencapai Rp3.456.440.300.
Ditambahkan, ketiga tersangka dikenakan pasal 2 ayat 1 junto pasal 18 ayat 1, 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999, junto pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. Subsidernya pasal 3 junto pasal 14 ayat 1, 2 dan 3 Undang-Undang 31 junto pasal 55 ayat ke 1 KUHP dan pasal 9 Undang-Undang 31 tahun 1999. Ditambahkan, modus operandi para tersangka dalam dua kasus dugaan korupsi ini yaitu para tersangka melakukan manipulasi, mark up anggaran dan pertanggungjawaban fiktif. (S-10)
Tinggalkan Balasan