AMBON, Siwalimanews – Beberapa indikator yang menan­dakan pertumbuhan ekonomi positif diantaranya penyaluran kredit perbankan di Maluku mencapai Rp23,83 triliun atau tumbuh sebesar 6,48 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Selain itu itu kualitas kredit  terjaga dengan baik, tecermin dari rasio non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,37 persen.

Sedangkan total penyaluran kredit perbankan melebihi total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang tercatat sebesar Rp17,99 triliun, mendorong LDR perbankan di Maluku mencapai 132,48 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Maluku pada Triwulan III 2024 mencapai 6,23%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,95%, dengan sektor jasa keuangan sebagai salah satu kontributor utama,” terang Kepala OJK Maluku, Andi Yusuf dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Jumat (31/1)

Menurutnya indikator-indikator ekonomi dan keuangan mencer­minkan bahwa ekonomi Maluku dan sektor jasa keuangan di Maluku stabil dengan tren kinerja positif sepanjang tahun 2024.

Keberhasilan ini lanjutnya mencerminkan sinergi berbagai sektor dan kebijakan pemerintah daerah yang efektif dalam mendo­rong perekonomian lokal.

“Tren positif ini menunjukkan bahwa Maluku dapat terus meng­optimalkan potensi ekonominya,” ungkapnya.

Tingkatan Literasi Keuangan

Sementara itu, OJK juga berko­mitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan di Maluku dengan berbagai program.

“2024 kita sudah menyasar berbagai lapisan masyarakat seperti pelajar, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, perempuan, nelayan, pe­tani, peternak, penyandang disa­bilitas, serta masyarakat di daerah 3T,” terang Kepala OJK Maluku Andi Yusuf dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Sabtu (1/2).

Salah satu program inisiatif yakni melaksanakan gerakan nasional cerdas keuangan yang diimplemen­tasikan di Maluku melalui program edukasi keuangan pada kecamatan kelurahan dan desa di Maluku.

“Program ini bertujuan membawa edukasi keuangan hingga ke pelosok desa di wilayah Maluku, termasuk masyarakat di daerah 3T,” tandasnya. (S-20)