AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua tidak saja memberikan perhatian melalui penyaluran bantuan modal usaha bagi UMKM, tetapi juga mengedukasi masyarakat untuk bagaimana mengubah sampah menjadi uang.

Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Pattimura, melaksanakan program CSR pemberdayaan masyarakat Bank Sampah Bumi Maluku Lestari di Dusun Air Manis, Negeri Laha Kota Ambon.

Kegiatan tersebut bertujuan, mengajak masyarakat turut andil dalam upaya penanggulangan sampah dan menumbuhkan jiwa peduli lingkungan sampaj yang masih dipandang sebelah mata namun ternyata bisa menghasilkan uang.

Tingginya kepedulian terhadap lingkungan dan upaya agar bisa mengelola sampah menjadi uang mendorong sekelompok masyarakat di Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon membentuk kelompok bank sampah dengan nama Bank Sampah Maluku Lestari.

Sampah menumpuk dikarenakan adanya keterbatasan jumlah tempat sampah yang belum berbanding lurus dengan jumlah keseluruhan warga masyarakat Negeri Laha. Selain itu, karena banyaknya sampah kiriman yang terbawa arus di tepian pantai Laha. Kondisi ini membuat  Pertamina melaksanakan komitmen kepedulian pada lingkungan dengan memberikan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat bagi Kelompok Bank Sampah ini.

Baca Juga: Pertamina Mulai Bangun Tangki LPG di Ambon

Pendampingan yang dilakukan sebagai inovasi produk daur ulang sampah, dengan membuat ecosoap yang terbuat dari minyak goreng bekas pakai. Pengurus dan nasabah bank sampah juga dilatih mengubah sampah menjadi ecobrik.

Ecosoap sebagai salah satu langkah daur ulang limbah minyak bekas pakai menjadi barang yang lebih bermanfaat bagi masyarakat, diharapkan kegiatan pelatihan eco-soap ini menjadi langkah inisiasi usaha bank sampah selain kegiatan menabung sampah itu sendiri.

“Dalam masa pandemi ini kebutuhan sabun sangat tinggi  di masyarakat sehingga harapannya kegiatan pelatihan ecosoap ini menjadi solusi baik bagi bank sampah sebagai produsen yang dapat menambah penghasilan dan masyarakat lebih mudah dan murah mendapatkan sabun di masa pandemi”, ujar Listyah selaku Pembina Bank Sampah Bumi Maluku Lestari dalam rilisnya kepada Siwalima

Pelatihan itu dilaksanakan secara bertahap, dimana pelatihan yang pertama ecosoap telah digelar dan diikuti oleh total jumlah peserta 28 orang serta pelatihan pembuatan ecobrik dengan total jumlah peserta 21 orang.

“Pelatihan seperti ini memang sesuai dan tepat ditujukan bagi pengurus dan nasabah Bank Sampah, yang mana produk-produknya prospek bernilai ekonomi tinggi, dan kami dari pemerintah negeri akan memberikan support bagi semua program CSR yang dijalankan di Negeri Laha”, kata Nani Ulath selaku Kasie pemerintahan perwakilan dari Pemerintah Negeri Laha.

Sementara itu di tempat terpisah, Unit Manager Communication, Relations and CSR MOR VII, Edi Mangun mengungkapkan, inovasi seperti ini mendapatkan banyak dukungan karena mampu menciptakan produk yang bisa membantu warga sekitar untuk mengurangi mengatasi permasalahan limbah minyak goreng dan limbah plastik. “Program ini juga diharapkan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat bisa lebih peduli lagi dengan lingkungan sekitar dan nantinya dapat menjadi nilai jual yang tinggi” ujar Edi.

Sasaran interkoneksi program adalah penggunaan ecosoap yang diberikan untuk Program PAUD Sadar Lingkungan, Program Rumah Pintar dan Program Kampung Siaga Ambon dalam bentuk dukungan untuk SOP Cuci Tangan guna memenuhi protokol kesehatan di masa pademi Covid 19. (S-19)