Ambon,Siwalima – Setelah melakukan orasi yang cukup melelahkan, akhirnya ratusan pedagang dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon ditemui oleh Sekkot Ambon, AG Latuheru di depan Balai Kota Ambon, Senin (15/6).

Sebelumnya mereka mengancam akan bermalam di Balai Kota Ambon jika Walikota Richard Louhenapessy tak menemui mereka untuk mendengar keluhan para pedagang.

Dalam aksi itu para orator HMI minta walikota turun mendegar keluhan dari para pedagang kecil ini. Mereka juga mintga Perwali Nomor 16 dihapus karena menyengsarakan rakyat bahkan menindas katong,” ucap mereka.

Salah satu pedagang Nur dalam orasinya juga menegaskan, kebijakan yang dibuat Pemkot Ambon dapat membunuh mereka sebagai pedagang kecil. Para pedagang datang ke sini untuk melakukan aksi damai tidak ada aksi apapun .

“Kita datang ke Kantor Walikota Ambon karena dibuat sengsara oleh walikota hanya menguntungkan kalangan atas,” tandasnya.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Maluku Tembus Angka 400

Sementara itu, Wahyu pedagang lainnya juga mengaku, mereka sebagai masyarakat kecil hanya mencari keadilan, sebab tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP .

“Kita juga minta relokasi bagi pedagang di Pasar Passo kita minta untuk ditiadakan. Sebab kami pedagang di  pasar apung  tidak mau pindah ke Passo,” tegasnya.

Didepan Sekot Ikbal Rahayaan juga menegaskan, Perwali Nomor 16 tahun 2020 yang dikeluarkan Pemkot Ambon sangat merugikan pedagang. Untuk itu perwali ini harus dicabut.

“Kami minta pemkot tinjau kembali perwali yang berlaku, segera cabut Perwali Nomor 16 karena tidak pro terhadap masyarakat kecil terutama bagi para pedagang,” tegasnya.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini haruslah dipercepat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) karena pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) yang dibuat oleh Pemkot Ambon  tidak adil.

Sekretaris Kota Ambon AG Latuheru didepan ratusan para pedagang dan mahasiswa mengatakan, tuntutan yang disampaikan para pedagang dan mahasiswa ini akan dikaji lagi dengan pemerintah.

Pada kesempatan itu, sekot juga menyampailkan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh oknum Satpol PP yang telah menyinggung HMI.

Namun sayangnya, permintaan maaf sekot itu, tak diterima oleh seluruh mahasiswa yang ikut aksi demo itu.

“Oknum Satpol PP yang menyampaikan HMI Provokasi para pedagang kami sangat marah karena terkait dengan nama besar HMI, kami minta pertanggungajawaban dari oknum satpol untuk menyampaikan permohonan maaf kepada kami,” tandas Ikbal didepan sekot.

Ikbal menyampaikan,akan membawa persoalan ini ke jalur hukum karena dianggap telah merusak nama baik HMI.

Usai mendengar penjelasan sekot, sekitar pukul 16.00 WIT ratusan pedagang dan mahasiswa ini membubarkan diri  meninggalkan halaman Balai Kota dengan aman dan tertib.(Mg-5)