NAMLEA, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Buru bersama dengan Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi melestarikan sastra berbasis kearifan lokal kepada siswa sekolah.

“Sastra berbasis kearifan lokal Pulau Buru akan diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMP/MTs,” jelas Ketua Tim Periset Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, BRIN Besse Darmawati saat bersilaturahmi dengan Pemkab buru di ruang Pj Butai Jalaludin Salampessy, Sabtu (18/5).

Menurutnya mencapai tujuan tersebut, pihaknya berkolaborasi itu beranggotakan beberapa periset BRIN, yaitu Sri Kusuma Winahyu, Rehan Halilah Lubis, Pradicta Nurhuda, dan  Herianah.

Tim riset ini melibatkan Wakil Rektor III Universitas Iqra Buru,  Saidna Zulfiqar Bin Tahir, dan Dosen Universitas Pattimura, Iwan Rumalean.

“Silaturahmi dan audiensi dengan Pemkab Buru itu bertujuan untuk menindaklanjuti hasil riset yang berjudul “ Pengembangan Bahan Ajar Sastra Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku” yang telah melahirkan produk bahan ajar yang berjudul “Merajut Kearifan Lokal Pulau Buru”,” jelas Besse.

Baca Juga: Bawaslu RI Perkuat Sinergitas Bersama Media Jelang Pilkada Serentak

Untuk itu ia berharap ada dukungan dari pemerintah daerah dan akan ada tindak lanjut berupa MoU terkait pelestarian sastra berbasis kearifan lokal Pulau Buru dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada tingkat SMP/MTs.

Ditambahkan, kedepannya, di tahun 2025 dari penelitian ini, produk tersebut akan diujicobakan dalam skala besar di SMP/MTs yang ada di 10 kecamatan dan akan didiseminasikan secara meluas di seluruh SMP/MTs yang ada di Kabupaten Buru.(S-15)