AMBON, Siwalimanews – Djunadi menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar Basarnas Ambon, karena tidak bisa berlama-lama mendampingi mereka, dirinya harus melaksanakan tugas ditempat yang baru.

Dia kini ditunjuk menjabat Kepala Basarnas Makassar padahal baru menjabat selama 6 bulan di Ambon.

“Saya berterima kasih kepada semua, kerja teman-teman luar biasa, saya bisa seperti ini karena kalian semua termasuk wartawan,” kata Djunadi pada acara perpisahan yang di gelar Aula Kantor Basarnas Ambon, Sabtu (30/1).

Menurutnya kerja humas Basarnas Ambon sangat luar biasa memberikan informasi kepada masyarakat akan kerja dari kantor pencarian dan pertolongan.

“Humas is the best, selama enam bulan 431 publikasi dan ada 50 kasus kecelakaan, tertangani dengan baik,” ujar Djunaidi.

Baca Juga: Brimob Kerahkan Ransus Dekontaminasi

Keberhasilan kerja Basarnas ambon juga tidak terjadi begitu saja, karena selama ini didukung oleh TNI dan Polri serta juga institusi lain yakni BPBD dan organisasi kemasyarakatan.

“Jadi saya ingatkan kepada kalian semua, tetap menjaga dan memelihara apa yang sudah dibangun selama ini, kerja sama, kekompakan harus terus terbangun,” pintanya.

Dirinya menceritakan ketika mendapatkan laporan terjadi kecelakaan laut, tim rescuer bergerak sangat cepat untuk sampai ke lokasi kejadian.

“Paling lambat setelah mendapatkan informasi, persiapan personil hanya memakan waktu 20 menit sehingga tanggung jawab yang diberikan dapat dilaksanakan selama 6 bulan berada di Ambon,” jelasnya.

Kesigapan personil Basarnas tambahnya sudah mampuni karena sigap dan memiliki pengetahuain yang sangat hebat.

Untuk itu dirinya meminta kepada personil semua untuk terus berinovasi dan mengem­bangkan kemampuan dalam hal pertolongan dan penyelamatan.

“Jangan turun prestasi, harus tambah bagus dari sekarang, selamat Ambon terbaik. Harus lebih bagus dari sekarang, terima kasih,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Kasubag Umum, Susanto mewakili personil mengakui Djunaidi  adalah sosok pemimpin yang sulit dilupakan. “Bapak Djunaidi seorang pemimpin yang disegani, disayangi, dicintai sama anak buahnya. Beliau jatuh bangun membenahi. Selalu melihat ke bawah. Teman-teman akan ingat bapak terutama pada saat kita lapar,” tutupnya. (S-39)