PENJABAT Bupati Malteng, Rakib Sahubawa mengapresiasi terselengga­ranya rapat koordinasi kesehatan masyarakat yang terlaksanakan pada Rabu pekan lalu di Masohi.

Sahubawa menilai Rakor itu bermakna karena sangat penting sebagai forum komunikasi untuk berdiskusi menanganinya kendala dan tantangan, serta mencari solusi efektif dalam pembangunan kesehatan dan komitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Maluku Tengah.

“Pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu fokus Pemerintah guna mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. Rapat koordinasi Bidang Kesehatan Masyarakat ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar informasi dan pengalaman, tetapi juga sebagai langkah konkret untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Kabupaten Maluku Tengah,” tandas Sahubawa dalam amanatnya yang dibaca Asisten Bupati bidang ekonomi dan pembangunan,Julius Boro di Baeleo Soekarno  Masohi, Rabu kemarin.

Dikatakan,  sinergi yang lebih baik antar Puskesmas dan dukungan dari masyarakat, diharapkan dapat mencapai target kesehatan yang lebih baik dan inklusif dalam waktu yang lebih singkat.

Sahubawa menawarkan, beberapa  hal penting yang diharapkan mendapat perhatian,  pertama, terkait stunting. Perlu diketahui, berdasarkan data aplikasi elektronik-pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), menunjukan angka stunting Kabupaten Maluku Tengah per bulan Juni 2024 sebesar persen.  Karenanya harapkan agar pelaksanaan semua program dan kegiatan intervensi penanganan stunting di seluruh negeri/kelurahan dapat dioptimalkan dalam mendukung percepatan penurunan stunting tahun 2024.

Baca Juga: Pemkab SBT Mulai Canangkan Pekan Imunisasi Nasional Polio

Penjabat Bupati pun meminta penguatan dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari mulai tingkat kabupaten kemudian kecamatan, sampai dengan Negeri dan kelurahan, perlu juga diperhatikan.

“Saya sangat berharap kerja sama dan kolaborasi seluruh stakeholder terkait bisa benar-benar fokus pada intervensi yang mempunyai daya ungkit tinggi dan mempunyai dampak yang bisa dilihat dengan cepat untuk mencapai output dan outcome yang diharapkan dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Pelaksanaan program yang baik lanjut Sahubawa perlu dilakukan dengan meningkatkan kolaborasi antar unit kerja dalam mengoptimalkan layanan kesehatan kepada masyarakat dengan membangun koordinasi yang baik antar Puskesmas dan stakeholder terkait, guna memastikan setiap program kesehatan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.

“Seluruh jajaran kesehatan diharapkan agar terus mening­katkan kualitas pelayanan kese­hatan dan mengkampanye­kan gerakan masyarakat sehat untuk mendorong masyarakat dapat berperilaku hidup sehat. Saya berharap dari Rakor ini dapat diketahui hasil capaian kinerja 2024, dan perumusan langkah-langkah strategis untuk mencapai target kinerja ke depan,” harapnya.

Dikatakan,  melalui pemetaan kesehatan yang komprehensif, perumusan strategi bersama, dan penguatan kapasitas serta kolaborasi, pastinya dapat mewujudkan program dan kegiatan kesehatan yang berdampak positif bagi masyarakat Maluku Tengah.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh OPD dan stakeholders terkait yang selalu mela­kukan kegiatan percepatan penu­runan stunting dengan pendekatan multi­sektor demi mewujudkan Maluku Tengah Zero stunting. semoga melalui Rakor ini dapat mem­berikan motivasi dan sema­ngat kepada kita semua untuk terus berusaha dan pantang me­nyerah dalam mewujud­kan Maluku Tengah Sehat demi menuju Indonesia Emas,” kata Sabubawa. (S-17)