AMBON, Siwalimanews – Ketokohan mantan Gubernur Said Assagaff dinilai tidak akan mampu mendongkrak elektabilitas jika maju berpasangan dengan Hendrik Lewerissa.

Akademisi Fisip Unpatti, Victor Ruhunlela kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (3/6) mengaku, kaget mendengar kesanggupan Said Assagaff untuk mendampingi Hendrik Lewerissa di Pilkada Maluku.

Diakuinya, Hendrik Lewerissa dan Said Assagaff merupakan kombinasi yang cocok untuk memimpin Maluku sebab keduanya berlatar belakang birokrasi dan politisi.

Namun disayangkan, jika Said Assagaf memilih mencalonkan diri sebagai calon wakil gubernur, sebab akan merugikan diri sendiri.

“Sangat disayangkan kalau pak Said Assagaff maju, artinya diusia yang sudah lanjut mestinya beliau menikmati saja waktu bersama keluarga dari pada maju lagi,” ungkap Ruhunlela.

Baca Juga: Warga Asmil OSM Klaim Miliki Hak Pakai Lahan, Ini Penjelasan Kodam Pattimura

Tak hanya itu, dari aspek elektabilitas keberadaan Said Assagaff tidak akan mampu untuk mendongkrak elektabilitas pasangan, apalagi sudah lima tahun berada diluar pemerintahan.

“Elektabilitas tidak bisa mendongkrak kemenangan, sebab elektabilitas pak Said Assagaff tidak ada lagi, beliau punya pengalaman di birokrasi, namun orang-orang pak Said Assagaff tidak ada lagi dan ini menjadi kelemahan,” tegasnya.

Dijelaskan, masih ada begitu banyak tokoh muda Maluku yang memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan Said Assagaff , artinya Hendrik Lewerissa harus mengevaluasi ulang keputusannya menggandeng Said Assagaff.

Apalagi, majunya Hendrik Lewerissa berpotensi menimbulkan polemik di tengah masyarakat, sebab Hendrik Lewerissa baru saja terpilih sebagai anggota DPR RI.

“Ini kan  kesempatan dari masyarakat Maluku untuk HL tetap berada di DPR RI, jadi pasti ada sebagian yang merasa kecewa ketika mencalonkan diri sebagai gubernur dan ini berdampak pada elektabilitasnya,” jelasnya.

Ruhunlela berharap, keduanya dapat memikirkan kembali keputusan untuk maju, namun jika disarankan, keduanya lebih baik mundur.

Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Maluku James Timisela yang dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Senin (3/6)mengaku, sampai saat ini tidak ada arahan atau keputusan DPP Golkar  terkait pencalonan Said Assagaff.

Menurutnya, DPP Partai Golkar saat ini sedang melakukan survei terhadap bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, dimana nama Said Assagaff tidak masuk dalam daftar yang disurvei.

“Tidak ada keputusan partai soal majunya pak Said Assagaff, ini kan diantaranya kedua saja. Tapi kalau kedepan ada perintah DPP, kita DPD hanya menjalankan,” ucap Timisela. (S-20)