AMBON, Siwalimanews – Ribuan masyarakat Larat, menghadiri kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas.

Warga yang berharap akan datangnya pemimpin baru, mendoakan agar pasa­ngan calon nomor urut 1 ini bisa memimpin Maluku lima tahun mendatang.

“Saya dan tim sangat me­ngapresiasi masyarakat La­rat, sekitar 1500 orang yang hadiri kampanye. Dan mas­yarakat menyampaikan ber­bagai keluhan mulai dari rentang kendali, terus peme­karan dan yang jauh dari itu mereka mengharapkan pe­mim­pin baru di Maluku, dan mereka merindukan kepe­mimpinan seperti pak Karel,” ungkap Calon Gubernur Maluku, Jeffry Apoly Raha­warin kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Selasa (15/10).

JAR sapaan akrab Ra­hawarin mengungkapkan, dirinya sangat terharu me­lihat luapan masyarakat yang mengharapkan dirinya mimpin Maluku, karena masyarakat membutuhkan pemimpin baru.

“Masyarakat meminta agar menjadi daerah otonom yaitu Kabupaten Tanimbar Utara, tetapi saya katakan jika pemerintah pusat buka moratorium maka itu akan kita kejar, karena ada syarat-syarat untuk membuka daerah otonom atau kabupaten baru,” ujarnya.

Baca Juga: Polda Bongkar Penimbunan BBM, 3,1 Ton Pertalite Disita

Selain itu, masalah kemiskinan ekstrem yang masih menjadi masa­-lah utama sehingga dimana tiga daerah selain MBD, KKT dan Aru. Karenanya potensi-potensi daerah akan dikembangkan seperti rumput laut, kopra dan sebagainya.

“Saya di Seira itu ada 5 kampung kita kampanye, terus di Larat itu sekitar 1500 orang yang hadir. Mereka menyampaikan berbagai keluhan dan kita akan perhatikan itu. Dan jauh dari pada itu, masyarakat melihat saya seperti pak Karel mereka mengharapkan kepemimpin seperti pak Karel. Saya apresiasi itu saya akan berbuat seperti pak Karel jika saya terpilih pimpin Maluku,dan melakukan inovasi-inovasi” ujarnya.

Mantan Pangdam XVI Pattimura ini mengungkapkan, dirinya bersama tim pemenang juga akan menyasar Kabupaten Buru dan Buru Selatan.

JAR bilang dirinya bersama Abdul Mukti Kelibas akan menjadikan Maluku sebagai rumah bersama untuk kesejahteraan masyarakat.

Seira 90 Persen.

Sebelumnya, warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, memadati kampanye JAR-AMK.

Sejumlah desa di Kabupaten Kepulauan Tanimbar disasar mantan Pangdam XVI Pattimura ini.

Bahkan di Seira, 90 persen warga menyatakan dukungan memenangkan JAR-AMK.

JAR saat kampanye di Gedung Natar Kaumpu, Desa Olilit Barat, Kecamatan Tanimbar Selatan, Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, Minggu (13/10) mengungkapkan, akan mekarkan Tanimbar Utara menjadi kabupaten baru jika dirinya menjadi Gubernur Maluku.

“Visi dan misi beta dan Pak Mukti Keliobas ialah “Menjadikan Maluku sebagai rumah besar yang sejahtera”. Bagi kami kenapa harus rumah besar yang sejahtera, karena visi misi yang ditawarkan harus menyentuh dan dengan sederhana mudah dipahami oleh masyarakat. Satu hal yang pasti akan digapai dan bisa dilakukan,” katanya.

Pensiunan jenderal bintang tiga itu mengungkapkan, sebagai orang Tenggara Raya, dirinya cukup punya pemahaman tentang pemerintahan bahkan sangat mengerti soal infrastruktur ketika berada di Kementerian Polhukam.

Dengan hal itu dirinya memastikan ada solusi nyata yang akan dirinya dan Mukti Keliobas penuhi kepada masyarakat Maluku dan juga Tenggara Raya.

“Jika Tuhan sayang dan harus jadi gubernur pertama orang tenggara, maka akan ada gubernur lainnya dan juga pangdam lainnya yang merupakan orang Tenggara Raya.

Saya termasuk orang Tenggara yang ada di Pemerintahan Pusat. Saya ada di dua kementerian Polhukam dan Mendagri, jadi saya sangat tahu solusi masalah pemerintahan dalam negeri dan tahu jawaban masalah terkait infrastruktur,” ujarnya.

Jika Tuhan berkehendak tambah JAR, maka dirinya mengingkan ada pemekaran Tanimbar Utara menjadi kabupaten baru.

“Bagi kami kenapa tidak. Itu harus ada tetapi ada aturan moratorium oleh Pemerintah Pusat dan ketika dibuka, saya orang pertama memekarkan Tanimbar Utara jadi Kabupaten Baru jika kepercayaan yang diberikan masyarakat Maluku dan juga Tenggara Raya untuk menjadi Gubernur Maluku, itu tekad saya,” tambahnya.

Menjadikan Maluku sebagai rumah besar yang sejahtera kata JAR, letak geografis Maluku sangat besar, ditambah Jumlah penduduk yang majemuk maka dirinya bersama wakilnya akan meletakan pemerataan pembangu­nan di Maluku tanpa pilah.

“Kenapa rumah besar (Geografis) yang begitu besar dan jumlah penduduk yang majemuk tidak ada pilah-pilah. Tak ada pemerataan kue pembangunan di Maluku. Belum lagi angka kemiskinan. Kami JAR-AMK akan menurunkan angka kemiskinan di Tanimbar,” janjinya.

Dia mengungkapkan, mengapa bebarapa wilayah di Maluku masih menjadi miskin ekstrim, dan menjadi penunjang kemiskinan terbesar seperti KKT, MBD dan Aru. Sehingga paslon nomor 1 akan berupaya jika menjadi Gubernur akan menurunkan angka kemiskinan.

Hambat Pembangunan

Mantan Pangkogabwilhan III ini menilai, hutang pemerintah provinsi kepada PT Sarana Multi Infrastruktur sebesar 700 miliar. menghambat pembangunan infrastruktur di Maluku.

JAR kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (14/10) lalu mengungkapkan, dalam berbagai kesempatan berkampanye masyarakat mengeluhkan persoalan infrastruktur yang tidak merata di seluruh Maluku.

Dikatakan, ketimpangan pembangunan infrastruktur yang terjadi di Maluku diperparah dengan hutang SMI yang mesti dibayar Pemda hingga tahun 2027.

“Banyak masyarakat yang mengeluh terkait infrastruktur yang timpang, contoh di Luang Timur itu selama bertahun-tahun tidak ada jembatan disana. Ini kan miris,” kesal JAR.

Ia mengungkapkan, masyarakat Luang Timur maupun beberapa daerah yang telah disinggahi, meminta dibangun infrastruktur baik jalan dan jembatan, tetapi harus dikaji sesuai ketersediaan anggaran.

Apalagi Pemerintah Provinsi Maluku harus membayar cicilan pokok ratusan miliar rupiah sebagai akibat dari hutang SMI pemerintah sebelumnya hingga tahun 2027.

“Kita tidak mungkin menjanjikan hal-hal yang belum tentu sesuai dengan ekspektasi masyarakat, makanya semua bentuk permintaan harus dikaji secara matang. Contoh di MBD itu ada yang minta kalau bisa dibangun jembatan 1.3 kilometer, tapi kan harus dilihat sesuai kemampuan fiskal,” bebernya.

JAR menegaskan siapapun gubernur yang terpilih tidak akan bebas membangun sepanjang hutang SMI belum selesai dibayar.

Kendati begitu, JAR memastikan jika dirinya terpilih sebagai gubernur maka akan memperjuangkan kepentingan Maluku termasuk dengan Pemerintah Pusat.

“Prinsipnya saya tidak mau janji-janji kepada masyarakat tapi kita pastikan kalau kita terpilih maka akan bekerja keras untuk membuatnya perubahan di Maluku,” pungkasnya. (S-05)