AMBON, Siwalimanews – Sebanyak 6.153 paket pasar murah disiapkan Dinas Perindus­trian dan Perdagangan Provinsi Ma­luku menjelang perayaan natal dan tahun baru.

“Nanti menjelang natal dan tahun baru sebagaimana yang dilakukan menjelang idul Fitri, kita juga akan mengadakan pasar murah,” jelas Kepala Disperindag Maluku, Elvis Pattiselanno kepada wartawan usai mengikuti rapat kerja bersama Komisi III, Selasa (10/11).

Pattiselanno menjelaskan, un­tuk kegiatan pasar murah men­jelang perayaan natal dan tahun baru tersebut, Disperindag akan mendistribusikan kurang lebih 6.153 paket yang nantinya dijual kepada masyarakat.

“Untuk pasar murah menjelang perayaan natal dan tahun baru ini kita akan distribusikan kurang lebih 6.153 paket kepada masyarakat,” tutur Pattiselanno.

Kegiatan pasar murah, kata Pat­ti­selanno, tetap mengikuti kebija­kan yang dilakukan pada saat pasar murah menjelang hari raya idul Fitri lalu yaitu secara mobile pada 33 titik di Kota Ambon, Ke­camatan Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu.

Baca Juga: Sejumlah Fasilitas Umum Kembali Dihujani Disinfektan

“Sistemnya masih sama, secara mobile kurang lebih 33 titik atau lebih karena, artinya kita berpa­tokan pada idul Fitri kemarin, kami melakukan di 33 titik di Kota Ambon, Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Salahutu,” paparnya.

Alasan Disperindag tetap mela­kukan pasar murah secara mobile, kata Pattiselanno, karena saat ini pandemi Covid-19 masih ada di Maluku, secara khusus Kota Ambon sehingga tidak bisa penjualan dilakukan secara langsung dan terbuka, sehingga sistim paket masih ideal dilakukan.

Terkait dengan harga per paket, Pattiselanno menegaskan, pihak­nya tetap berpatokan pada harga pasar murah yang dilakukan pada Idul Fitri sebesar Rp 115 ribu de­ngan rincian masyarakat akan mem­beli harga 50 ribu per paket, se­dangkan Rp 65 ribu akan disub­sidi oleh Pemerintah Provinsi Maluku.

“Nilai paket itu kemarin berpatokan pada idul Fitri 115 ribu kita jual dengan harga 50 ribu saja 65 subsidi dari Pemerintah Provinsi Maluku,” katanya.

Sementara itu, Komisi III DPRD Maluku meminta kepada Kepala Disperindag agar kebijakan pasar murah kedepan jangan hanya dilakukan di Kota Ambon dan sekitarnya melainkan didaerah-daerah lain.

Hal ini karena masyarakat yang berada di pedesaan juga merasakan dampak dari adanya pandemi covid-19, sehingga perlu ada kebijakan pasar murah hingga kelapisan masyarakat desa.

“Kami minta juga kepada pak kadis supaya kalau ada kebijakan pasar murah kedepan jangan hanya di Ambon dan sekitarnya melainkan juga harus di desa karena merek juga merasakan dampak Covid-19,” tandasnya. (S-50)