AMBON, Siwalimanews – Sudah lima kader terdaftar untuk adu kuat dalam Musda Partai Golkar Kota Ambon, yang nanti digelar awal pekan depan.

Kurun dua minggu ini Partai Golkar Maluku disibukkan de­ngan sejumlah agenda mu­sya­warah daerah, kabaupaten dan kota.

Diawali dengan Kabupaten Buru Selatan Kamis (20/8), kemudian di Maluku Tengah Rabu (26/8), Kini giliran Kota Ambon akan menggelar kegi­atan serupa, hari Senin (31/8).

Lima kader partai beringin itu ter­daftar sebagai calon, sejak dibuka pekan lalu, hingga ditutup Rabu (26/8). Mereka akan bererebut duku­ngan untuk mengganti posisi yang ditinggalkan pendahulunya, Richard Louhenapessy.

RL, begitu Richard disapa, tidak lagi berkeinginan untuk melanjutkan kepemimpinannya di Golkar Kota Ambon.

Baca Juga: Musda DPD II Golkar Masohi Dipindahkan ke Ambon

Sejauh ini RL tidak memberikan alasan tegas, mengapa tidak lagi berhasrat memimpin partai kuning itu. Berulang kali Siwalima coba mencari tahu alasannya tidak lagi maju di Musda, namun Walikota Ambon dua periode itu tak menja­wab panggilan telepon selulernya.

Sekretaris Panitia pengarah Mus­da Friets Kerlely mengaku, hingga batas waktu yang ditentukan, hanya lima kader yang mengembalikan for­mulir pendaftaran. Padahal, banyak kader yang awal-awal mengaku serius maju dan sudah mengambil formulir di sekretariat panitia Mus­da, di Karang Panjang.

Ely Toisuta yang saat ini masih tercatat sebagai Ketua DPRD Kota Ambon, Marcus Siahay yang adalah Sekretaris Golkar Kota Ambon, Ang­gota DPRD Kota Ambon Frederika Latupapua, Ruddy Lawalata Ketua Golkar Kecamatan Baguala dan Ilham Sipahutar, Sekretaris AMPG Kota Ambon, adalah empat nama yang sudah resmi mendaftar sebagai kandidat.

Golkar di era kepemimpinan Air­langga Hartarto, Golkar memasang ketentuan baru. Siapapun yang ber­keinginan serius untuk memimpin partai itu di semua tingkatan, harus menyerahkan dukungan resmi dari pemilik suara, sebesar 30 persen.

Selain itu, setiap calon harus me­menuhi 10 persyaratan utama yang diamanatkan dalam ADRT, serta Juklak-02/DPP/Golkar/II/2020, diantaranya telah aktif menjadi pengurus sekurang-kurangnya satu periode pada tingkatannya, dan atau satu tingkat di atasnya, dan atau satu tingkat di bawahnya.

Sesuai agenda panitia, setelah me­nerima berkas pendaftaran disertai dukungan dari lima kandidat, akan dilanjutkan dengan tahapan verifi­kasi faktual, ke pemilik suara dimana nantinya pemilik suara ditanyakan tentang sah tidaknya dukungan yang diberikan kepada kandidat.

Seluruh calon juga diwajibkan untuk melampirkan SKCK dari kepo­lisian, serta keterangan bebas dari narkoba yang dikeluarkan oleh rumah sakit pemerintah dan juga keterangan tidak pernah dipidana atau tersangkut hukum minimal lima tahun dibuktikan oleh surat dari Pengadilan Negeri Ambon.

“Seluruh persyaratan itu, harus diserahkan pada saat pendaftaran,” tambah Kerlely.

Menurut Kerlely, seluruh bakal calon yang sudah menyerahkan berkas folmulir pendaftaran akan diverifikasi oleh tim dan sampai hari ini panitai telah menyelesaikan verifikasi berkas dan kemudian akan melakukan verifikasi fakual yang langsung on the spot kepada para pe­milik suara dan juga lembaga yang menerbitkan dokumen yang disya­ratkan.

“Besok jadwal verifikasi dan on the spot. Hasilnya nanti teman-te­man pers juga tahu,” ujar Kerlely.

Terpisah, Ketua panitia pengarah Musda, Marcus Pattiapon mengata­kan, karena penyelenggaraan Mus­da dilakukan dalam masa PSBB tran­sisi, maka akan ada pembatasan peserta Musda dan seluruh peserta diharuskan untuk mematuhi semua protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Ada keinginan untuk para peserta akan mengikuti rapid tes, namun hal itu masih dalam pembasan. “Kita menerapkan protokol kesehatan sesuai peraturan. Surat izin dari gugus tugas juga sudah ada,” kata Pattiapon.

Dia juga menerangkan, acara Musda juga akan dihadiri tim dari Golkar Maluku dan DPP yang dalam hal ini Korwil. Pada Musda ini Panitia Pengarah diberikan kewenangan penuh untuk mengatur jalannya seluruh kegiatan.

“Kami sudah mengatur pelaksanaan Musda ini dengan sebaik baiknya, karena nantinya akan dikemas satu kegiatan sebelum Musda digelar, yang muatannya memiliki nilai konstruktif bagi Golkar Kota Ambon, kata dia

Panitia Pengarah akan mendesain sebuah diskusi terfokus untuk me­nemukenali persoalan Golkar Kota Ambon sebagai kebutuhan dan sarana penyaluran aspirasi politik masyarakat Kota Ambon, dengan keynote speechnya adalah Aziz Syamsuddin Selaku Wakil Ketua DPP sekaligus Wakil Ketua DPR. Diskusi itu nantinya diboboti oleh akademis Unpatti Jemmi Pieter, pe­neliti Sinergi Data Indonesia Barkah Pattimahu dan Walikota Ambon sekaligus ketua DPD Partai Golkar Kota Ambon Richard Louhena­pessy,” ujar Pattiapon. (Cr-2)