AMBON, Siwalimanews – SMPN 19 Maluku Tengah (Malteng), diulang tahunnya yang ke-67 terus meningkat­kan kualitasnya.

Mirisnya, sekolah ini pem­bangunannya masih swa­daya masyarakat. Tidak tahu alasan Pemkab Malteng tidak peduli terhadap perkem­bangan pembangunan se­kolah itu.

Meski  jauh dari ibukota provinsi Maluku, sekolah yang keberadaannya sejak 1954 itu sudah  menelorkan   puluhan ribu siswa dan siswi dan tidak patah arang dalam meningkatkan kualitas di tengah gempuran arus in­formasi dan teknologi.

Sejatinya, SMPN 19 Mal­teng  terletak di Negeri Tita­waai Kecamatan Nusalaut Kabupaten Malteng ber­ulang tahun tepat 1 Agustus 2024.

Sampai saat ini, sekolah tersebut berpegang teguh kepada prinsip pendidikan nasional yakni mencerdas­kan generasi bangsa dengan menjadikan pendidikan se­bagai aspek kehidupan yang utama guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca Juga: Unpatti-Inpex Jalin Kerjasama Bidang Pendidikan 

Kepada Siwalima, Sabtu (3/8), Kepala SMPN 19 Malteng, Marthen Riruma mengatakan, peningkatan kualitas SMPN 19 Malteng menjadi aspek utama, lantaran pendidikan sangat penting untuk menciptakan generasi bangsa yang cerdas dan berbudaya.

Diulang tahun yang ke-67, SMPN 19 Malteng terus meningkatkan kualitasnya.

Oleh karena itu mutu guru dan mutu pendidikan guru menjadi tujuan utama yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

“Puji Tuhan, guru mata pelajaran di sekolah ini sudah bekerja keras dan hasilnya banyak lulusan SMPN 19 Malteng kini sudah mampu berkompetisi dengan lulusan-lulusan sekolah lain di Maluku,” kata Riruma.

Ia menjelaskan, jika menilik pada selayang pandang keberadaan SMPN 19 Malteng tersebut, sebanyak lima kali sekolah ini mengalami perubahan nomenk­latur. Mulai dari SMPN Nusalaut, SMPN Titawaai, SMPN 1 Saparua, SMPN 1 Nusalaut dan SMPN 19 Malteng.

Kendati demikian, lulusan-lulusan dari sekolah tersebut keberadaan mereka di dunia kerja kini tersebar didalam maupun luar negeri.

Para lulusan sekolah ini ada yang berkecimpun di dunia politik, birokrasi, ekonom, akademisi dan lain sebagainya.

Seperti  mantan Ketua DPRD Maluku dan mantan Wakil Gubernur Maluku, Zet alias Etty Sahuburua, politikus Golkar yang cukup terkenal di era Orde Baru Freddy Latumahina, ada juga mantan Wakil Bupati Malteng, Marlatu Leleury dan masih banyak lagi yang lainnya. (S-07)