AMBON, Siwalimanews – Sedikitnya 109 sampel swab masih antre di Balai Teknik Ke­sehatan Lingkungan dan Pengen­dalian Penyakit (BTKLPP) Ambon untuk dilakukan pemeriksaan. Ratusan sampel itu, berasal dari ka­bupaten dan kota di Maluku.

“Jadi yang masih dalam proses itu sekitar 109 spesimen swab yang masuk dari kabupaten kota,” jelas Kepala BTKLPP Ambon, Budi Santoso kepada Siwalima di ruang kerjanya, Senin (20/7).

Sejak ditunjuk pada Bulan April lalu, sampai hari ini BTKLPP sudah memeriksa 6442 spesimen swab Covid-19. “Kota Ambon yang banyak dibandingkan dengan kabupaten kota,” ujar Budi.

Lanjut Budi, dengan tiga unit alat PCR yang dimiliki saat ini proses pemeriksaan sampel swab sudah bisa lebih cepat.

“Kalau dulu alat kita itu hanya mampu sekali baca itu sekitar 30 spesimen sekarang sudah bisa 96 spesimen sekali baca untuk satu alat, kita punya tiga alat PCR,” terangnya.

Baca Juga: Dalam Tiga Hari, Tambah 34 Kasus Positif 

Namun kendala sekarang di BTKLPP adalah, ada sejumlah alat yang persediaan sangat terbatas yakni strip tuber clear 0.1 mlq PCR, dualfilter tips vol 2-20µ 5 mm eppendort, safe -lock tube 1,5 ml. Diperkirakan sampai dua minggu kedepan sudah habis.

“Ini yang jadi kendala kita, karena persediaan sudah mau habis, saya perkirakan dua minggu lagi selesai. Kalau tidak cepat dibantu gugus bisa jadi kendala,” ujarnya.

Budi mengatakan, alat seperti tube dan tips memang sangat sulit di dapat di pasar karena semua laboratorium menguji spesimen swab membutuhkan.

“Kami berharap ini bisa menjadi perhatian gugus agar memudahkan kita melakukan proses pemeriksaan lanjutan,” ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini BPOM Ambon juga memeriksa swab spesimen. Kalau memang belum dibantu, mungkin bisa dimintakan dari BPOM. “Jadi kalau memang belum dapat bantuan alat-alat ini, kita bisa mintakan bantuan punya BPOM, tapi itu alternatif terakhir,” tandasnya.

Sementara Kepala BPOM Ambon, Hariani mengatakan, sejak diberikan izin melakukan pemeriksaan swab dari tanggal 2 Juli lalu, sampai Minggu (19/7) ada 562 spesimen yang sudah diperiksa.

“Ada masuk lagi spesimen swab sore tadi, tapi tapi saya lupa cek dari mana dan berapa jumlahnya,” kata Hariani.

Dirinya juga mengaku, sedikit mengalami masalah karena ketersediaan tips (ujung pipet) PCR yang sangat terbatas.

“Alat ini kan hanya sekali pakai, dan pesediaan kita sangat terbatas. Bukan tidak ada uang untuk membeli tetapi di pasar sangat sulit mendapatkan,” ujarnya.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19  Maluku, Kasrul Selang yang dikonfirmasi mengatakan, kendala yang dihadapi BTKLPP akan segera ditanggulangi.

“Kita sudah bicara dengan pihak BTKLPP, kita siap untuk membantu, rencana mungkin besok kita bertemu untuk membicarakan kekurangan yang dihadapi untuk diselesaikan,” ujarnya singkat. (S-39)