NAMLEA, Siwalimanews – Raja Petuanan Tagalissa bersama para Latupati Maluku akan menghadiri rapat pembahasan Rancangan Undang-Undang Kerjaan Nusantara bersama Dewan Perwakilan Daerah RI di Jakarta bersama para Sultan se-Indonesia yang akan berlangsung 22 Juni nanti.

“Kami tanggal 22 Juni akan membawa pak Muhammad Tasalisa ke DPD RI bergabung bersama para Sultan se Indonesia. Kami ke sana untuk menghadiri pembahasan RUU Kerajaan Nusantara,” ungkap Sekjen Latupati Maluku Decky Tanasale di Petuanan Tagalisa Hatawano, Kecamatan Waplau, Kabupaten Buru, Senin (29/5).

Tanasale yang juga Raja Negeri Leinitu, Nusalaut, pada kesempatan itu juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hari ini adalah hari yang bersejarah bagi Petuanan Tagalisa.

“Setelah penantian sekian puluh tahun, Raja Muhammad Tasalisa kembali lagi di Petuanan Tagalissa, ” tutur Tanasale.

Ia menjelaskan, Majelis Latupati Maluku telah mengambil langkah untuk melantik Muhammad Tasalisa sebagai Raja Tagalissa. Bukan berarti tidak ada dasar. Majelis Latupati Maluku adalah organisasi adat sah yang membawahi 545 negeri adat yang ada di Maluku.

Baca Juga: PT Millon Limbah Pastikan Aktif Kurangi Sampah Plastik

Muhammad Tasalisa dan tim saat menghubungi Majelis Latupati Maluku untuk memproses pelantikan beliau, tidak serta merta Majelis Latupati Maluku mengambil langkah dan mengatakan iya.

“Tapi kami butuh telaah, kami mempelajari asal usul, kami mempelajari silsilah dan sekaligus bertemu dengan Muhammad Tasalisa bersama dengan tim, ” ungkap Tanasale. .

Setelah kajian dan telaah yang dilakukan Majelis Latupati Maluku, baru majelis berpendapat dan memutuskan, bahwa Muhammad Tasalisa adalah raja yang sah di Petuanan Tagalissa.  Berbicara tentang adat, maka berbicara tentang kejujuran. Jika berangkat dari pada tidak jujur, maka ada pengaburan sejarah di sebuah negeri.

Bicara tentang adat, maka bicara tentang kesakralan dan kesucian seorang raja. Pasalnya raja pada saat diangkat, tidak serta merta diangkat begitu saja, tetapi ada proses adat istiadat yang sakral.

“Bukti fisik sejarah yang tidak bisa diganti siapa dia, itulah raja karena raja itu berasal dari Allah. Kalau Allah sudah menetapkan, siapapun di dunia ini tidak dapat menghalangi posisi dia dari seorang raja, ” tandas Tanasale.

Untuk itu, Tanasale dan Majelis Latupati Maluku turut menaruh harapan kepada Muhammad Tasalissa selaku raja yang sah di petuanan Tagalisa untuk dapat mensejahterakan rakyatnya.

“Kehadiran bapak disini memberi harapan baru bagi Petuanan Tagalisa untuk berbuat sesuatu yang lebih baik demi mensejahterakan rakyat Tagalissa, ” pinta Tanasale. (S-15)