BULA, Siwalimanews – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Seram Bagian Timur dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional saling sikut terkait dengan ambruknya jembatan Wae Mer di Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru.

Jembatan yang baru dibangun dua bulan itu akhirnya ambruk dihantam banjir pada Rabu (26/2) sekitar pukul 18.15 WIT.

Sebelumnya BPJN melalui PPK 2.6 Provinsi Maluku Melkianus Hitijahubessy mengaku kalau jembatan yang ambruk dihantam banjir merupakan hasil kerja Pemkab SBT.

“Jembatan Wae Mer, Kecamatan Teluk Waru, itu kan masih tanggung jawab Balai Prasarana Jalan dan Jembatan Maluku karena itu kan masuk ruas jalan nasional,” tegas Kadis PUPR SBT Abu Saleh Salampessy ketika dikonfirmasi Siwalima melalui telepon seluler, Rabu. (5/3).

Ia menjelaskan kalau Jembatan Wae Mer sudah dua kali ambruk dihantam banjir.

Baca Juga: Rehab Rumah Jabatan Wagub Tuntas

“Ini ambruk untuk yang kedua kalinya. Katong (kita) Dinas PUPR SBT kan seng (tidak) bisa bicara banyak terkait itu, karena jembatan ini masuk ruas jalan nasional jadi pihak BPJN yang punya kompetensi untuk menjelaskan itu sebenarnya,” terangnya.

Orang nomor satu di PUPR ini mengungkapkan, pihaknya hanya bersifat koordinasi dengan BPJN agar segera ditangani.

“Jadi terkait dengan itu katong (kita) hanya sifatnya koordinasi dengan BPJN supaya Wae Mer ini bisa segera mendapatkan penanganan langsung dari pihak balai, ungkapnya.

Lanjutnya, saat ini, pihak BPJN sudah mulai lakukan aksi untuk perbaikan jalan tersebut agar akses transportasi masyarakat dari Bula-Airnanang bisa normal sebagaimana mestinya.

Untuk teknisnya, ia menyarankan langsung berkoordinasi dengan pihak BPJN terkait dengan penanganan yang dilakukan.

“Beta (saya) pikir ade-ade lebih ini langsung ke pihak BPJN agar supaya secara teknis dan pelaksanaannya dong (mereka) lebih paham. Karena itu merupakan kewenangan dan tanggungjawab dorang (mereka),” tegasnya.

Jembatan Wae Mer Ambruk

Sebelumnya diberitakan, Belum lama dibangun, jembatan Wae Mer yang terletak di Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur ambruk.

Ambruknya jembatan ini juga memutuskan akses masyarakat yang menghubungkan lima kecamatan, yakni Kecamatan Kilmury, Siritaun Wida Timur, Kian Darat, Tutuk Tolo dan Kecamatan Bula.

PPK 2.6 Provinsi Maluku Melkianus Hitijahubessy dalam rilis yang diterima Siwalima, Jumat (28/2) membenarkan kalau jembatan tipe jembatan Aramco yang dibangun Pemkab SBT mudah rusak.

“Salah satu kekurangan tipe jembatan Aramco adalah mudah rusak dan tergerus apabila banjir,” ungkapnya.

Ia menyebut struktur jembatan tidak tahan dengan derasnya aliran air, akibat curah hujan tinggi,

Menurutnya, tipe jembatan Aramco ini memang memiliki kelebihan mudah dalam pelaksanaan serta pemeliharaan yang lebih murah.

Namun salah satu kekurangan tipe jembatan Aramco adalah mudah rusak dan tergerus apabila banjir dengan membawah hanyutan.

“BPJN Maluku berencana untuk melakukan perencanaan pembangunan baru jembatan Wae Mer dengan menggunakan struktur rangka baja yang tentunya lebih permanen,” ungkapnya.

Ia menyebut pasca ambruk, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melihat kerusakan akibat banjir yang menghanyutkan jembatan 15 meter tersebut.

“BPJN Maluku berusaha untuk membuat akses jalan lewat lintasan basah sambil mempersiapkan bahan untuk pembuatan jembatan darurat agar akses transportasi bisa normal kembali,” katanya.

Ia juga menyebut Jembatan Wae Mer berada tepat pada ruas jalan nasional Bula-Masiwang dan menjadi akses masyarakat apalagi menjelang Ramadan. (S-27)