PSN Ambon Terpadu di Waisarissa Perlu Dikaji

AMBON, Siwalimanews – Rencana lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pengembangan Pelabuhan Ambon Terpadu dipusatkan di Desa Waisarisa, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, perlu dikaji secara menyeluruh sebelum ditetapkan.
Wasekjen I Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI), Amrullah Usemahu mengatakan, kajian harus mencakup berbagai aspek, seperti aksesibilitas, daya dukung kawasan, jalur logistik, sosial-ekonomi, ekologi dan faktor lainnya.
“Secara sepintas kawasan Waisarisa layak dikembangkan karena memiliki lahan yang cukup dan infrastruktur dasar yang sudah tersedia. Selain itu lokasinya di Pulau Seram dapat menciptakan kawasan ekonomi baru yang menghubungkan distribusi barang dan jasa lintas kabupaten/kota di Maluku,” ujar Usemahu.
Usemahu menyoroti pentingnya kesiapan matang dalam kajian teknis atau feasibility study agar proyek ini tidak mengalami kendala seperti Ambon New Port (ANP) sebelumnya.
“ANP mengalami berbagai kendala, mulai dari pembebasan lahan, lokasi di jalur gempa (Ring of Fire), ranjau sisa Perang Dunia II, hingga minimnya minat investasi swasta. Hal ini tidak boleh terulang dalam pengembangan Maluku Integrated Port (MIT),” tegasnya dalam rilis kepada Siwalima, Minggu (22/3).
Baca Juga: Hakim Vonis Ringan Mantan Sekda SBTPengembangan pelabuhan ini katanya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto. Proyek ini akan dilaksanakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Kementerian Perhubungan, sehingga skala prioritas dan status pelabuhan harus dipertimbangkan sesuai tugas masing-masing kementerian.
Menurutnya, pengembangan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon atau Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tantui akan sulit dilakukan karena, terbatasnya lahan, kepadatan aktivitas pelayaran di Teluk Ambon, serta lokasi yang berada di pusat perdagangan dan pemukiman warga.
“Oleh karena itu, Desa Waisarisa menjadi alternatif yang layak dikaji lebih lanjut, terutama karena pemilik lahan swasta telah membuka peluang pengembangan,” jelas Usemahu yang juga alumni Program IVLP di AS Tahun 2023.
Konsep pelabuhan yang terintegrasi ini diharapkan mencakup terminal peti kemas internasional dan domestik, terminal roro, pelabuhan perikanan, kawasan industri logistik, terminal LNG dan power plant, serta kawasan industri lainnya.
Dia menambahkan, kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemda sangat penting dalam penyusunan masterplan proyek ini. Selain itu, diperlukan political will pemerintah melalui regulasi dan anggaran, serta partisipasi swasta agar jalur logistik barang dan jasa di kawasan ini dapat berjalan lancar.
“Jika proyek ini terealisasi, Pelabuhan Ambon Terpadu bisa menjadi pintu masuk industrialisasi di wilayah timur Indonesia,” tutupnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan