AMBON, Siwalimanews – Pekerjaan pemeliharaan jalan Danar-Tetoat, di Kabupaten Maluku Tenggara, sarat masalah lantaran proyek yang menghabiskan anggaran Rp7,2 miliar itu tak tuntas dikerjakan, padahal anggaran sudah cair 100 persen.

Proyek yang dikerjakan CV Jusren Jaya, kini masuk bidikan Direktorat Kriminial Khusus Polda Maluku, lantaran ada indikasi korupsi.

Proyek yang dikerjakan tahun 2023 ini, ternyata anggarannya sudah dicairkan 100 persen, namun pekerjaan proyek tersebut di lapangan baru mencapai 50 persen.

Informasi yang dihimpun Siwalimanews di Mako Ditreskrimsus Polda Maluku di kawasan Batu Meja, Jumat (8/11), membenarkan kalau dalam proyek ini dugaan korupsinya ada, dan kini pihak-pihak yang terkait dengan proyek tersebut sementara menjalani pemeriksaan.

“Proyek ini anggarannya berasal dari DAK Tematik05, APBD 2023 sebesar Rp7,2 miliar, pihak kontraktor telah mencairkan anggarannya 100 persen, sementara pekerjaannya tidak selesai, dimana pekerjaannya baru mencapai 50 persen saja,” beber sumber tersebut yang enggan namanya dipublikasikan.

Baca Juga: Desak Polres Buru Tangkap Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan

Sumber ini mengaku, prospek pekerjaan jalan yang dikerjakan oleh perusahaan milik Novi Pattirane itu baru mencapai 50 persen saja. Berdasarkan data lapangan, lanjut sumber itu, jalan yang baru dikerjakan itu hanya di Desa Uf Mar, sementara yang belum dikerjakan itu mulai dari Desa Ohoiwirin hingga Madumat.

Kuat dugaan, lanjutnya, kontraktor tak mampu membayar bea sewa alat berat dari salah satu pengusaha di Tual. “Pemilik alat berat minta bayar biaya sewa dimuka, dan perusahaan ini bayar sewa hanya sebatas itu, sehingga ketika alat beratnya ditarik, mereka tak bisa melanjutkan pekerjaan,” tutur sumber itu.

Selain Pattirane, Pejabat Pembuat Komitmen di Dinas Pekerjaan Umum Maluku, Muhijaty Tuanaya serta Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Rudy Tuhumury, juga bakal diperiksa dalam waktu dekat.

Fokus pemeriksaan tambahnya, terkait dengan pencairan anggaran 100 persen, sementara fisik proyek tidak sesuai progres lapangan. “Bagaimana anggaran 100 persen bisa mereka cairkan, padahal fisiknya jauh dari harapan,” ucapnya.

Sementara Siwalimanews berupaya meminta tanggapan lebih jauh perihal proyek bermasalah tersebut dari Novi Pattirane, namun hingga berita ini diturunkan, belum memperoleh tanggapan.(S-06)