Polda Akui Dua Oknum Anggota Jual Senpi ke KKB Papua
AMBON, Siwalimanews – Polda Maluku akhirnya mengakui keterlibatan dua oknum anggota Polresta Ambon dalam dugaan keterlibatan penjualan senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Bintuni, Provinsi Papua Barat.
Selain dua oknum polisi, juga terdapat beberapa warga sipil yang terlibat dalam penyelundupan tersebut.
“Untuk kasus ini, Kapolda sudah perintahkan Kapolresta Ambon dan diback up Polda Maluku melakukan penyelidikan dan benar sudah beberapa warga masyarakat, termasuk dua oknum polisi yang ditangkap,” ungkap Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Roem Ohoirat kepada wartawan di Mapolda Maluku, Senin (22/2).
Para pelaku kata Kabid, kini sudah diamankan guna proses lanjut. Hanya saja juru bicara Polda Maluku itu belum dapat menyebutkan identitas para pelaku, mengingat proses penyelidikan dan pengembangan masih dilakukan.
Terkait kemana senjata dan amunisi tersebut dijual, Kabid mengaku masih didalami, sebab melihat dari proses penjulannya, dilakukan dari tangan ke tangan hingga sampai ke KKB Papua.
Baca Juga: Duh, Ada Senjata Api Polda Maluku Dijual ke KKB Papua“Pengunaan kata penjualan ke KKB perlu kami luruskan, karena prosesnya ini bertahap, dimana penjualan dari tangan ke tangan, misalnya dari si A ke si B dan seterusnya yang akhirnya sampai ke KKB Papua. Jadi untuk kata penjualan ke KKB masih perlu pendalaman,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus penjualan senpi ini terungkap, setelah pihak Polres Teluk Bintuni, Papua Barat menangkap seorang warga asal Jalan Merdeka, Kabupaten Teluk Bintuni berinisial WT pada, Rabu (10/2).
Saat ditangkap, polisi menemukan satu pucuk pistol jenis revolver, satu senjata api laras panjang, 600 butir amunisi berukuran kaliber 3,8 dan satu magasin.
Polisi juga mengamankan uang tunai pecahan lima puluh ribu senilai Rp 450 ribu, surat keterangan bebas negatif Covid-19, dan satu ponsel.
Kepada pihak penyiudik Polres Teluk Bintuni, WT mengaku membeli senjata api dan sejumlah amunisi tersebut untuk alat perang KKB di Papua, yang dibeli dari oknum anggota polisi di Ambon. (S-45)
Tinggalkan Balasan