PIRU, Siwalimanews – Tim Penggerak PKK Kabupaten Seram Bagian Barat mengajak seluruh pimpinan OPD dan pejabat lintas sektor untuk bersama-sama dengan pemerintah memberantas stunting.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Maluku mencapai 26,1% di tahun 2022.

Prevalensi balita stunting di Maluku berdasarkan kabupaten/kota tahun 2022 tertinggi di Kabupaten Bursel 41,6%, KKT 31,5%, Kabupaten Kepulauan Aru 28,1% dan SBB 27,5%.

Ketua Tim Penggerak PKK SBB Norma Iriana Chandra Asaduddin mengaku stunting penting untuk di keroyok dalam hal  mengatasi dan menangani kasus khususnya di SBB.

“Saya mengajak OPD, lintas sektoral dan instansi terkait serta masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa untuk keroyok stunting serentak,” pintanya ketika memberikan sam­butan saat evaluasi program stunting di Balai Desa Kawa, Kamis (10/8).

Baca Juga: Duh! Ratusan Warga Ambon Terpapar HIV-AIDS

Kasus stunting lanjutnya meru­pakan isu utama sehingga perlu segera dilakukan tindakan dan upaya langkah strategis dalam mencegah.

Dijelaskan, program prioritas Tim Penggerak PKK secara berjenjang adalah pencegahan dan penurunan stunting.

“Saya berharap kita semua termasuk masyarakat bersinergi dan bekerja sama dengan TP PKK mewu­judkan Bumi Saka Mese Nusa sejah­tera dan hebat,” pintanya. (S-18)