AMBON, Siwalimanews – Di tahun 2024 ini, sudah dua pejabat di Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku yang  terindikasi melakukan perbuatan asusila.

Mereka adalah mantan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Maluku, David Soleman Katayane yang kini tengah menjalani hukumannya, lantaran melakukan pelecehan terhadap salah satu stafnya di dinas tersebut.

Kini, muncul lagi peristiwa yang sama yang dilakukan Sekretaris Dinas Pariwisata, Salmin Saleh yang diduga melakukan pelecehan terhadap salah satu siswi yang tengah menjalani kerja magang di Dispar Maluku.

Bahkan jauh sebelumnya juga ada nama Syuryadi Sabirin yang saat itu menjabat sebagai Kadis Pertanian yang kini ditunjuk sebagai Plh Sekda Maluku. Namun entah mengapa kasus yang melibatkan Sabirin ini hilang bagaikan ditelan bumi.

Akibat kejadian yang sama terus terjadi di Lingkup Pemprov Maluku, maka pada Jumat (13/9) puluhan aktivis dari Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Ambon melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Maluku.

Baca Juga: Balai PPI dan Unpatti Kmapanyekan Pengendalian Bahan Perusak Ozon

Dalam aksi itu, mereka mengancam akan melaporkan peristiwa asusila yang terjadi di Lingkup Pemprov itu ke pihak kepolisian, sebab dalam aksi itu, ada terjadi hal-hal yang dianggap merugikan para demonstran.

Terkait peristiwa-peristiwa asusila yang melibatkan oknum-oknum pejabat di Lingkup Pemprov itu, pemerhati publik Herman meminta agar Pj Gubernur Maluku mencopot para pejabat yang berperilaku bejat ini.

“Pj Gubernur jangan memelihara para penjahat disekitarnya. Apalagi itu berkaitan dengan asusila. Segera copot mereka. Terutama Sekretaris Dispar dan juga Plh Sekda Maluku. Itu perilaku yang sangat tidak terpuji dan memalukan. Ini mencoreng wajah birokrasi pemerintahan Provinsi Maluku, untuk itu harus diberikan sanksi, bila perlu dipecat dari ASN,” tegasnya.(S-25)