AMBON, Siwalimanews – PT Pertamina minta kepada pihak kepolisian dan Disperindag untuk mengusut terjadinya kelangkaan minyak tanah di Kota Ambon saat ini.

Unit Manager Communication, Relations and CSR Regional Papua Maluku, Edi Mangun, mengaku tidak mungkin terjadi kelangkaan mitan di Ambon, sebab stok mitan yang ada di terminal BBM Wayame itu untuk 15 hari ke depan masih aman.

“Dua hari kedepan ada kapal yang masuk bawa mitan. Supply pihaknya ke pangkalan dan agen masih tetap sesuai jatah. Kita tidak kurangi supply yang diberikan kepada pangkalan atau agen,” tandas Mangun saat dikonfirmasi Siwalimanews, Sabtu (9/1).

Menurutnya, peristiwa kelangkaan mitan ini, tidak hanya terjadi di Kota Ambon, namun juga didaerah Papua. Padahal dari Pertamina menyediakan stok untuk 15 hari ke depan dan semua sesuai jatah.

Namun, yang mengherankan, setelah pengisian di pangkalan dan agen, mitan yang tersisa hilang? Timbul pertanyaan kepada yang membawa pasokan mitan ini, kemana mereka membuang sisa mitan tersebut?

Baca Juga: Disperindag Kaget Minyak Tanah Langka

“Sesuai amanah UU Migas, bahwa untuk pengawasan, itu diluar jangkuan Pertamina, namun melibatkan seluruh elemen, baik Disperindag maupun aparat penegak hukum untuk mengawasi mobilisasi pergerakan mobil mitan-mitan ini,” ujarnya.

Dikatakan, peristiwa kelangkaan mitan ini sering terjadi ketika masuk tahun baru. Dimana, pihaknya sering diminta konfirmasi kenapa mitan tiba-tiba hilang, mulai dari Papua hingga Maluku. Apakah ada modus operandi di dalamnya. Hal ini, harus digali lebih dalam oleh Disperindag dan aparat kepolisian.

“Kami butuh bantuan dari Disperindag dan aparat kepolisian, untuk membongkar apa ada modus operandi di dalamnya atau tidak,” pintanya. (S-51)