AMBON, Siwalimanews – Guna memperluas jaringan bisnis terkait  produk dan jasa perbankan, Bank Negara Indonesia Cabang Ambon melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) bersama  Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS),Kota Ambon, yang berlangsung di Caffe Pelangi, Sabtu (27/4).

Penandatangan MoU itu dikemas dalam rangkaian   acara Hal bi halal juga dihadiri, Asisiten III bidang Administasi Umum Pemerintah Kota Ambon, Robby Sapulete mewakili Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, serta perwakilan dari Forkopimda Kota Ambon.

Pimpinan BNI Cabang Ambon, Alexander. R. Naping dalam dalam rilinya yang diterima redaksi Siwalimanews, Jumat (10/5) mengatakan, MoU ini merupakan salah satu strategi BNI untuk memperluas jaringan bisnis dalam menggarap berbagai komunitas-komunitas yang begitu berpotensi terhadap Bank BNI sendiri.

”Ini merupakan salah satu strategi BNI untuk memperluas bisnis dalam hal ini kita untuk menggarap komunitas-komunitas yang potensial untuk bekerja sama dengan kami,” kata Alex, sapaan akrabnya.

Di lain sisi kata Alex, BNI juga mempunyai banyak produk yang bisa dikembangkan agar masyarakat juga bisa menikmati hal demikian. Namun karena jumlah target yang capai harus berada angka 16.000, dan semuanya itu adalah wiraswasta.

Baca Juga: Hak tak Dibayar, Karyawan Panca Karya Ngadu ke DPRD

”Disamping jumlah anggotanya 16.000 orang  juga karena rata-rata adalah wiraswasta, disamping itu Bank BNI miliki banyak produk yang bisa kita kembangkan supaya bisa dinikmati oleh segenap anggota antara lain, mereka juga bisa mempunyai kartu KKSS sebagai anggota tapcash dan juga bisa melakukan pembayaran-pembayaran masuk bandara hingga masuk tol juga bisa digunakan,” jelasnya.

Selain KKSS, kata Alex, BNI juga akan mencoba membuka relasi untuk bekerja sama dengan berbagai paguyuban yang ada di Kota Ambon.

”Mungkin kami fokus dulu untuk menggarap kerjama deng KKSS, jangan sampai nanti terlalu banyak juga nanti malah tidak fokus, kita selesai dulu, nanti dari keberhasilan dari sini baru kita kekomunitas-komunitas lain,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KKSS, Kota Ambon, Irfan Bahir Manggala mengakui, kerja sama ini merupakan salah satu cara kita untuk mudah dalam membuka ruang bagi para pengusaha-pengusaha kecil untuk menjadi pengusaha besar.

”Kita berproses, tentunya dari BNI sendiri punya syarat ketentuan bagaimana itu bisa terjalin melalui minimal diangka 1.000, katakanlah kita baru 16.000 dan itu baru dari persentasi kita hanya 16,40%, dan itu semuanya adalah wiraswasta. Misalnya dari angka 1.000 kita optimis bisa lebih sampai 4.000. Jadi kerjasama ini memang saling menguntungkan,” akui Irfan.

Disinggung alasan memilih Bank BNI, Irfan mengatakan,   BNI merupakan salah satu bank plat merah yang ada di Indonesia termasuk Kota Ambon sendiri. Dan memang betul sangat  menguntungkan.

“Tentunya kita tetap mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku. Jadi bukan difasilitasi, tetapi kita dibuka ruang untuk bekerja sama, buka ruang untuk mungkin merekomendasi warga-warga kita yang bisa mengembangkan usahanya, mulai dari yang kecil sampai menengah,” katanya.

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekot Ambon, Robby Sapulette dalam sambutannya mengapresiasi pihak BNI yang ingin melakukan penandatangan MoU bersama KKSS Kota Ambon tentang Pelayanan Produk dan Jasa Perbankan.

“Tentunya penandatangan MoU ini akan berdampak pada pengembangan UMKM di Kota Ambon, karena memang harus diakui di Kota Ambon ini sudah banyak warga KKSS yang berdomisili dan melakukan aktivitas usahanya,” ujarnya.

Olehnya, kata Sapulette, Pemkot Ambon merasa terhormat untuk diberikan kesempatan berada di tengah-tengah warga KKSS. Tentunya dengan harapan di waktu dan momentum seperti ini dapat terus dilakukan.

“Jumlah 16.000 anggota KKSS di Kota Ambon ini merupakan sebuah kekuatan politik maupun kekuatan ekonomi serta kekuatan social budaya bagi kota ini,” katanya.

Dengan seluruh kekuatan yang dimiliki itu, kata Sapulette, maka akan menjadi sebuah kekuatan bagi kota ini, ini juga berkaitan dengan tagline Ambon par samua.

“Hal ini  menggambarkan potensi yang ada menjadi sebuah kekuatan besar bagi pengembangan ekonomi kota ini untuk lebih baik kedepan,” pungkas Sapulette.

Untuk diketahui, selain melakukan penandatangan MoU, juga diserahkan bantuan KUR sebesar 250 juta rupiah dan penyerahan kartu Topcash bagi anggota KKSS.(S-08)