AMBON, Siwalimanews – Para perangkat desa yang berada di lingkar kampus Univesitas Pattimura (Unpatti) masing-masing Desa Poka, Desa Rumatiga dan Desa Waiyame diharapkan menjadi agen pembangunan pedesaan.

“Kegiatan peningkatan kapasitas atau capacity building ini tentunya tidak bisa dimaknal hanya sebagai momentum untuk melengkapi segala sesuatu yang diperlukan justru sebaliknya kegiatan ini dilihat sebagai pemicu kemauan dari seluruh perangkat desa untuk memulai segala sesuatu dengan perspektif baru,” ungkap Dekan FISIP Unpatti, Tonny Pariela, dalam sambutannya saat menutup dengan resmi kegiatan penguatan kapasitas atau capacity building agen pembangunan pedesaan, desa lingkar kampus, yang berlangsung di Kampus FISIP Unpatti, Rabu (9/12).

Selain itu, kata dia, para perangkat desa dapat memenets, mengelola seluruh rangkaian tanggung jawabnya dalam kerangka pelayanan publik dengan perspektif yang baru, serta mampu menempatkan posisi masyarakat sebagai orang-orang yang patut dilayani dengan baik.

“Pada saat yang sama juga menempatkan diri kita sebagai pelayan yang dengan kesungguhan hati ingin melakukan pelayanan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Pariela berharap kegiatan ini sebagai pemicu untuk melakukan evaluasi dan merubah pola kerja sehingga apa tugas dan tanggung jawab bisa dilakukan sebaik-baiknya.

Baca Juga: 2020, Pertamina MOR VIII Tambah 44 Titik SPBU Satu Harga

“Kami menyadari bahwa dalam waktu dua hari tentu tidak mudah bagi kami untuk menularkan semua yang kami miliki bagi bapak ibu, selain terbatas dengan waktu namun kami juga tidak dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, namun yang terpenting adalah keinginan kita menjadi desa disekitar kampus ini sebagai mitra, kontennya belum bisa dipastikan seperti apa tetapi kita akan pikirkan bersama-sama karena kami tidak berkeinginan hubungan baik yang sudah terbina selama dua hari ini tidak ada tindaklanjutnya,” kata Pariela.

Ia berharap diikemudian hari dapat dipikirkan kerja sama yang lebih relatif, lebih permanen dan lebih berkesinambungan, paling tidak desa-desa di sekitar kampus ini menjadi prioritas program yang diutamakan.

“Memang selama ini kita memiliki desa binaan selain tida desa di sekitar kampus ini. Mungkin saja dimasa-masa akan datang, kita akan pikirkan kemungkinan kerja sama yang lebih erat, mapan sehingga paling tidak kita bisa membantu kepemimpinan di jajaran desa, apapun yang dimintakan dan akan kami penuhi sesuai dengan kapasitas yang dimiliki,” terangnya.

Apalagi lanjut Pariela, dalam tuntutan merdeka kampus belajar merdeka yang merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, para mahasiswa membutuhkan arena untuk melakukan berbagai kegiatan seperti magang, proyek khusus, KKN tematik dan sebagainya.

“Bukan tidak mungkin kehadiran mereka diberbagai desa termasuk desa-desa di sekitar kampus akan membawa manfaat baik bagi mahasiswa yang bersangkutan tetapi juga terutama masyarakat setempat,” katanya.

Untuk diketahui FISIP Unpatti memperoleh kepercayaan dari Kementerian Kordinator Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan untuk melaksanakan penguatan kapasitas atau capacity building agen pembangunan pedesaan, desa lingkar kampus, yang berlangsung selama dua hari terhitung Selasa (8/12) hingga Rabu (9/12), dengan melibatkan staf desa, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, dan tokoh adat pada tiga desa di lingkar kampus sebagai peserta.

Dan saat penutupan, para peserta diberikan sertifikat dan penghargaan bagi masing-masing desa. (S-16)