AMBON, Siwalimanews – Pemprov Maluku kembali memperpanjang penutupan pelayanan umum di Rumah Sakit dr Ishak Umarella Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Malteng sampai batas waktu tak ditentukan.

Perpanjangan penutupan pelayanan umum di rumah sakit itu dikarenakan masih banyak tenaga medis yang terpapar corona. “Penutupan awal kan hanya 14 hari (12-26 Juni), tapi kita perpanjang karena banyak tenaga medis masih terpapar,” ujar Sekda Maluku, Kasrul Selang kepada Siwalima di Kantor Gubernur Maluku, Sabtu (11/7).

Sampai saat ini, jumlah tenaga medis di Rumah Sakit Tulehu yang terpapar corona sebanyak 37 orang. “Masih banyak tenaga medis yang terpapar jadi kita perpanjang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sampai mereka semua sembuh baru kita terima pelayanan umum,” kata Kasrul.

Dikatakan, semenjak direktur bersama dengan tenaga medis dinyatakan terpapar pada 12 Juni 2020 yang lalu, pelayanan umum untuk rumah sakit ini resmi ditutup untuk pasien umum.

Pemerintah Provinsi Maluku fokus untuk proses isolasi dan penyembuhan puluhan tenaga medis yang terpapar. “Sekarang tinggal 37 tenaga medis yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Tulehu sedangkan yang lain sudah sembuh,” ujarnya.

Baca Juga: Kasrul: Total Pasien Sembuh di Maluku 487

Demi memberikan kenyamanan kepada masyarakat, terpaksa pelayanan umum untuk sementara belum bisa dibuka. “Sambil kita lihat perkembangan, kalau memang tenaga medisnya sudah sembuh, kita sterilkan rumah sakit, baru pelayanan umum kita buka kembali. “Untuk sekarang belum,” tandasnya.

Direktur Terpapar

Sebelumnya diberitakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 Maluku memastikan Direktur RSUD dr Ishak Umarella Tulehu, dr. Dwi Murti Nuryanti, positif terpapar Corona. Selain direktur, ada 13 tenaga medis dan non medis di rumah sakit tersebut yang terpapar virus mematikan itu. Sedangkan 4 lainnya, adalah warga Tulehu.

“14 tenaga medis dan non medis, diantaranya direktur yang saya tahu terpapar, 4 lainnya warga Tulehu,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Jumat (12/6).

Untuk memastikan mereka terpapar dari mana, Kasrul mengatakan, tracking akan dilakukan terhadap para pasien. “Nanti tracking kita baru dapat tahu 14 tenaga medis dan non medis terpapar dari mana, termasuk dengan 4 warga Tulehu,” ujar Kasrul.

Dia menjelaskan, pengambilan sampel swab dilakukan terhadap 21 tenaga medis dan non medis di RSUD dr. Ishak Umarella serta warga beberapa waktu lalu.

Setelah hasil uji sampel swab keluar dari BTKL PP  Ambon, 18 orang dinyatakan positif. Kasrul meluruskan data sebelumnya yang disampaikan Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy.

Kamis (11/6) Lohy mengungkapkan, sebanyak 18 orang paramedis di RSUD dr Ishak Umarella Negeri Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah positif terpapar Corona.

“Jadi kita baru terima hasil swab dari BTKL PP Kelas II Ambon, bahwa 18 tenaga medis dan non medis di RSUD Ishak Umarella Tulehu terpapar,” kata Lohy kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.

Namun Kasrul meralat keterangan tersebut. Ia mengatakan, 18 orang itu bukan seluruhnya tenaga medis. “Jadi 18 pasien yang terpapar itu, 14 tenaga medis dan non medis, sedangkan 4 orang adalah warga Tulehu,” ungkapnya.

Kasrul mengatakan, aktivitas pelayanan di RSUD dr Ishak Umarella ditutup selama 14 hari terhitung Jumat, 12 Juni untuk sterilisasi. “Dengan terpaparnya 14 tenaga medis dan non medis di Tulehu langsung arahan untuk tutup, jadi perintah pimpinan, kita tutup sementara untuk lakukan sterilisasi,” ujarnya.

Sementara 14 tenaga medis dan non medis bersama empat warga Tulehu saat ini menjalani perawatan di RSUD dr Ishak Umarella. “Mereka sudah diisolasi di rumah sakit yang sama, tetapi di tempat yang berbeda. Tidak gabung masyarakat dengan tenaga medis,” jelas Kasrul.

Terkait dengan tracking, Kasrul mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan raja Negeri Tulehu, Polsek Salahutu serta Koramil Salahutu untuk membantu gugus tugas. “Kita berharap dukungan basudara semua di Negeri Tulehu bantu kita melakukan tracking nanti,” harapnya.

Ditambahkan, Gustu Maluku dalam waktu dekat akan melakukan rapit test terhadap 200 tenaga medis dan non medis di RSUD dr Ishak Umarella. “Secara keseluruhan hampir 300 tenaga medis dan non medis. 46 sudah dilakukan swab, hasilnya belum keluar.

Sedangkan sekitar 200 tenaga medis dan non medis akan dilakukan rapid test dulu,” jelas Kasrul.

Data Dikumpulkan Gustu Kabupaten Maluku Tengah mulai melakukan pengamatan dan menghimpun data awal untuk melakukan tracking terhadap 14 tenaga medis dan non medis serta 4 warga Tulehu yang positif terpapar Corona. (S-39)