Pemprov Maluku telah menerima sebanyak  15.120 vial vaksin Covid-19. Sayangnya warga di negeri raja-raja ini masih ragu juga binggung.

Warga kurang memahami apa itu vaksin Covid-19?, mengapa perlunya di vaksinasi dan apa dampak vaksin itu bagi warga.

Kurangnya pemahaman warga soal vaksin Covid itu membuat banyak warga yang menolak untuk di vaksin. Alasannya  bervariasi karena takut dampak buruk dari vaksin itu.

Keraguan dan kekhawatiran warga itu cukup beralasan akibat pemerintah kurang memberikan sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat soal penggunaan vaksin itu.

Menurut ahli Virus sekaligus Dirut RS Unair, Prof Dr dr Nasronudin SpPD K-PTI FINASIM bahwa, manfaat dari vaksin Covid-19 yaitu,  vaksin akan merangsang sel tubuh manusia dan bisa mencegah virus masuk.

Baca Juga: Berharap Virus Corona Bisa Ditekan

Vaksin itu tujuannya memberikan kekebalan pada individu yang mendapatkan vaksin. Suntikan vaksin itu diharapkan akan menginduksi atau merangsang sel tubuh manusia.

Namun bukan berarti setelah warga mendapat suntikan vaksin, virus Corona akan berakhir. Vaksin hanya sebagai imunitas tinggi untuk mencegah virus masuk dalam tubuh.

Vaksin ini diharapkan dapat memberikan kekebalan dalam tubuh agar masyarakat tidak terpapar virus Covid-19.

Ahli Kesehatan Hasbullah Thabrany menjelaskan, vaksin Covid-19 bukan merupakan sejenis obat yang memiliki formula. Vaksin adalah bagian dari virus yang sudah dilemahkan atau tak mampu menyebarkan penyakit yang kemudian disuntikan ke tubuh.

Tingkat efektivitas vaksin Covid-19 sekitar 90%. Dengan demikian masih ada kemungkinan 10% tubuh yang sudah di vaksin masih akan bisa terpapar virus Covid-19. Itu sebabnya, proteksi ganda diperlukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu. mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak

Selain itu pemerintah harus dapat memberikan keyakinan dan jaminan bahwa penggunaan vaksin ini aman.

Hal ini penting supaya tidak menimbulkan keraguan bagi masyarakat dan menimbulkan masalah baru.

Apalagi Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah untuk proaktif dalam mempersiapkan dan menyosialisasikan program vaksinasi yang akan dilakukan secara serentak di 34 provinsi, secara bertahap pekan depan. Karena itu seluruh kepala daerah untuk dapat mengatur proses vaksinasi agar tidak terjadi keributan.

Kita berharap permintaan mendagri itu menjadi perhatian serius kepala.daerah sekaligus intens melakukan sosialisasi supaya masyarakat tidak binggung dan ragu.