INDONESIA merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas dua per tiga wilayahnya adalah lautan. Sebagai negara maritim, Indonesia sangat bergantung pada pelabuhan yang menjadi pintu gerbang utama konektivitas, perdagangan, serta distribusi barang dan jasa.

Pelabuhan menjadi tulang punggung ekonomi sekaligus konektivitas negara kepulauan. Keberadaan pelabuhan yang efisien dan berkualitas sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, penyediaan kebutuhan dasar, dan konektivitas yang baik di dalam negeri.

Pelabuhan terpadu adalah pelabuhan yang dapat mendukung berbagai aktivitas ekonomi, logistik, transportasi, dan perikanan secara efisien dalam satu lokasi.

Pelabuhan terpadu penting karena berperan sebagai pintu gerbang utama untuk konektivitas, perdagangan, dan distribusi barang dan jasa. Pelabuhan juga menjadi tulang punggung ekonomi negara kepulauan seperti Indonesia.

Berikut beberapa manfaat penting Pelabuhan, yakni Meningkatkan perekonomian suatu wilayah, Menunjang mobilitas barang dan penduduk, Menjadi titik masuk dan keluar utama untuk perdagangan internasional, Menjadi titik koneksi utama bagi kawasan dengan ekonomi dan pasar yang beragam, Menjadi pusat penting untuk transshipment dan Meningkatkan usaha dan terbukanya kesempatan kerja baru bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: TPP ASN RSUD Haulussy yang Terabaikan

Pelabuhan memiliki peran strategis dalam mata rantai layanan logistik nasional. Sebagian besar pelabuhan di Indonesia merupakan gateway, artinya pelabuhan sangat bergantung pada permintaan dari industri.

Kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan akan memotong ongkos transportasi, sekaligus mempercepat arus barang dari dan menuju pelabuhan. Selain itu, pengembangan kawasan industri akan meningkatkan serapan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Gubernur Maluku terpilih, Hendrik Lewerissa walaupun belum dilantik namun terus memperjuangkan pembangunan pelabuhan terpadu atau Maluku Integrated Port.

Perjuangkan ini dilakukan Lewerissa dengan menyambangi langsung Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono di Gedung Mina Bahari Kementerian KKP, Selasa (7/1).

Didampingi wakil gubernur Maluku terpilih Abdulah Vanath, Lewerissa resmi mengusulkan kepada Menteri KKP agar dibangun  Pelabuhan Terpadu yang mengintegrasikan berbagai layanan dan fasilitas pendukung.

Pelabuhan terpadu dibutuhkan untuk mendukung berbagai aktivitas ekonomi, perikanan, logistik, dan transportasi secara efisien dalam satu lokasi.

Maluku Integrated Port ini dirancang tidak hanya untuk aktivitas bongkar muat barang, tetapi juga untuk mendukung kegiatan industri, distribusi, perdagangan, dan pengelolaan logistik secara terintegrasi.

Lokasi pembangunan Maluku Integrated Port yang diusulkan yakni di Waisarisa, Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat atau tempat bekas pabrik plywood PT Djayanti Group.

Alasan lokasi ini dipilih karena dari sisi lahan telah tersedia dan siap pakai apalagi didukung dengan infrastruktur dasar yang sudah tersedia sejak dulu.

Terkait dengan skema pembiayaan pembangunan Maluku Integrated Port ini, diharapkan dapat dibiayai oleh APBN secara bertahap dan pengelolaannya melibatkan sektor swasta.

Tentunyta masyarakat Maluku sangat mengharapkan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional segera di implementasikan pemerintah pusat, dalam wujud pembangunan infrastruktur pendukung, serta kebijakan yang menguntungkan nelayan lokal dan Provinsi Maluku sebagai daerah penghasil ikan. (*)