PIRU, Siwalimanews – Guna mengimplementasikan wujud Indonesia emas di tahun 2045, maka Penjabat Bupati Seram Bagian Barat Andi Chandra Sa’aduddin di Dampingi Ketua TP PKK Ny Norma Riana As’addudin melakukan kunjungan kerja ke Desa Uraur, Kecamatan Kairatu, Jumat (20/10).

Kunker ini dilaksanakan guna mengimplementasikan Indonesia emas 2045, dimana Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi, yang  mana bonus tersebut adalah anak-anak balita saat ini.

“Dengan bonus demografi ini, sehingga balita saat ini betul-betul harus disiapkan, kalau tidak disiapkan bisa jadi pada Indonesia emas, bukan bonus yang di peroleh tapi petaka demografi, yakni pemuda-pemudi yang tidak cerdas karena mereka generasi korban stunting,” jelas Bupati dalam arahannya kepada para kader posyandu, dan masyarakat di desa tersebut.

Menurut bupati, pemerintah daerah sangat bersyukur, sebab SBB merupakan salah satu kabupaten di Indonesia dalam penanganan stunting sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat dengan program Keroyok Stunting.

Apresiasi yang di berikan pemerintah pusat ini, harus dijadikan trigger bagi SBB untuk lebih optimal lagi dalam penanganan stunting.

Baca Juga: Polres SBT Matangkan Persiapan Pengamanan Pemilu

“Tidak berhenti sampai di sini, kita harus mewujudkan SBB bebas stunting untuk menuju Indonesia emas 2045,” tegasnya.

Masyarakat SBB kata bupati, harus tahu, bahwa stunting itu bukan “aib” bagi sebuah keluarga, tetapi stunting merupakan kondisi tumbuh kembang anak di masa 1000 hari pertama yang belum optimal, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus, agar kondisi tumbuh kembangnya mencapai kondisi optimal.

“Selaku pemerintah daerah saya berharap ibu-ibu yang memiliki anak balita untuk rajin ke posyandu guna mengontrol tumbuh kembangnya buah hati, termasuk ibu-ibu muda yang hamil,” himbaunya.

Bupati juga menyampaikan, kepada masyarakat khusunya ibu-hamil untuk tidak segan-segan ke posyandu, karena para kader posyandu didukung oleh organisasi perangkat daerah.

Stunting bukan lagi hal yang tidak penting untuk diperhatikan, namun sudah merupakan kewajiban bagi orang tua untuk memerangi stunting demi menuju Indonesia emas.

“Untuk itu, saya berikan apresiasi kepada Kades Uraur, para kader posyandu, dan  ibu-ibu hamil serta masyarakat desa ini yang meluangkan waktunya ke posyandu untuk membawa anak-anak balita mereka. Semoga SBB bisa bebas stunting,” harapnya.(S-18)