AMBON, Siwalimanews – Pendapatan Daerah Provinsi Maluku hingga akhir tahun 2023 kemarin, tidak mencapai target yang ditetapkan dalam APBD.

Hal terungkap dari pidato pengantar Penjabat Gubernur Maluku Sadli Ie saat paripurna penyampaian Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Maluku tahun anggaran 2023 yang dipimpin Ketua DPRD Benhur Watubun, Selasa (11/6).

Sadli mengungkapkan, target pendapatan daerah yang telah ditetapkan dalam Perda APBD tahun 2023 sebesar Rp3.14 triliun terealisasi sampai akhir tahun anggaran sebesar Rp3,06 triliun atau 97,56 persen.

“Realisasi pendapatan daerah itu bersumber dari pendapatan asli daerah sebesar Rp664,66 miliar, pendapatan transfer dana perimbangan Rp 2,40 triliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp299.70 juta,” urai Sadli.

Sementara itu untuk, belanja daerah lanjut Sadli, dianggarkan sebesar Rp3,15 triliun, namun  terealisasi sampai akhir tahun anggaran hanya Rp2,98 triliun atau 94,46 persen. Realisasi belanja daerah tersebut terdiri atas belanja operasional Rp2,20 triliun, belanja modal Rp 502,70 miliar dan belanja transfer Rp279,50 miliar.

Baca Juga: IT Wayame Jadi Contoh Pengelolaan Limbah B3 & Non B3

Selanjutnya, belanja neto dianggarkan Rp 14,60 miliar dengan realisasi Rp14,60 miliar atau seratus persen. Sumber pembiayaan neto tersebut berasal dari penerimaan pembiayaan daerah dianggarkan Rp152.77 milar dengan realisasi Rp152,77 miliar atau seratus persen dengan pengeluaran pembiayaan daerah yang dianggarkan Rp 138,17 miliar dengan realisasi sampai akhir tahun anggaran Rp138,17 miliar atau seratus persen.

“Bila diperhadapkan antara realisasi penerimaan pembiayaan daerah Rp152,77 miliar dengan pengeluaran daerah Rp138,17 miliar, maka diperoleh pembiayaan neto sebesar Rp14,60 miliar,” tandas Sadli.

Secara keseluruhan kata Sadli dengan demikian, realisasi pendapatan daerah sebesar Rp3,06 triliun jika diperadaban dengan realisasi belanja daerah Rp2,98 triliun, maka dihasilkan surplus tahun anggaran 2023 sebesar Rp83,76 miliar.

Surplus tersebut bila ditambahkan dengan pembiayaan neto Rp14.60 miliar, maka diperoleh sisa lebih perhitungan anggaran atau Silva tahun  anggaran 2023 Rp93,37 miliar atau tepatnya sebesar Rp.98.370.079.274.77.

Untuk Neraca keuangan per 31 Desember 2023 terdiri atas total aset sebesar Rp6,88 triliun, total kewajiban Rp751,44 miliar dan total ekuitas Rp6,13 triliun.

“Saya berharap, DPRD dapat melakukan pembahasan terhadap Ranperda LPJ Gubernur dan dapat disepakati untuk menjadi perda,” pinta Sadli.(S-20)