Pencarian Nelayan SBB Nihil
AMBON, Siwalimanews – La Arman Rumbia, Warga Desa Persiapan Tiang Bendera, Kabupaten Seram Bagian Barat dikabarkan hilang disekitar Perairan Pulau Manipa.
Pria 28 tahun tersebut diketahui hilang selama 5 hari terhitung sejak dirinya pergi melaut pada 21 Januari lalu dan hingga Jumat (26/1) tak kunjung kembali.
Kepala Kantor Sar Ambon Muhammad Arif Anwar dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Jumat (26/1) menjelaskan, hilangnya korban diketahui setelah Basarnas Ambon diberitahukan BPBD SBB pada Kamis (25/1) sore, bahwa korban dengan perahu katinting bertolak dari Desa Persiapan Tiang Bendera menuju Pulau Buru sejak tanggal 21 Januari sekitar pukul 5 pagi, dan hingga saat ini korban belum juga tiba ditempat tujuan.
“Sebelumnya, masyarakat Desa Persiapan Tiang Bendera sudah berupaya melakukan pencarian, namun hingga informasi laka laut ini diterima Basarnas dan dilakukannya operasi SAR, korban belum juga ditemukan,”jelas Anwar.
Guna menindak lanjuti laporan tersebut, Tim Sar dikerahkan menggunakan Rigit Buoyancy Boat (RBB) diberangkatkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan operasi SAR.
Baca Juga: Jelang HUT Pomal, Lantamal IX Gelar Donor Darah“Upaya pencarian korban hingga Kamis pukul 20.00 WIT belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban, ditambah cuaca yang buruk membuat operasi sementara dihentikan dan pagi ini mulai dilakukan pencarian lanjut,”ungkapnya.
Hilang Kontak
Seorang Nelayan Amrin Tuhuteru (40) warga Dusun Suwakul, Desa Kataloka, Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur dikabarkan hilang kontak di laut saat keluar mencari iklan pada. Kamis (25/1) kemarin.
Kepala seksi operasi Basarnas Ambon Andry Azwan menyatakan, pencarian tetap dilanjutkan untuk hari kedua dan mudah-mudahan cuaca mendukung terhadap pelaksanaan pencarian.
“Insya Allah korban bisa segera ditemukan,” tulis Azwan kepada Siwalima melalui pesan WhatsApp, Sabtu (27/1)
Dia mengaku, akan terus memantau perkembangan,” tim kami terpantau untuk laporan terakhir dari lapangan sempat mengalami kendala akibat cuaca buruk dan gelombang menepi pulau Geser dan Gorom,” ujarnya. (S-10/S-28)
Tinggalkan Balasan