AMBON, Siwalimanews – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Tayando, Kabupaten Maluku Tenggara, yang berada di Jakarta melakukan aksi demontrasi menuntut penyelesaian persoalan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang hingga saat ini tidak kunjung tuntas.

Aksi demontrasi yang diikuti puluhan mahasiswa Tayando ini dipusatkan di kantor Perusahaan Listrik Negara Pusat Jalan Trunojoyo Blok M – I No 135 Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/1) siang.

Dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Koordinator Aksi Demonstrasi, Ikhsan Kalean menjelaskan, aksi yang dilakukan mengangkat isu central terkait PLTD Langgiar yang sudah dibangun semenjak 2019 namun sampai sekarang belum beroperasi melayani kebutuhan listrik masyarakat Desa Tayando Yamru, Tayando Langgiar dan Tayando Ohoiel.

“Jadi aksi ini akan diikuti oleh 50 mahasiswa Tayando-Jakarta dan Perwakilan dari mahasiswa Maluku dan Maluku Utara Jakarta, kita menyoroti persoalan pembangunan PLTD Tayando Langgiar yang sampai sekarang belum tuntas,” ujar Ikhsan.

Dijelaskan, Aliansi Mahasiswa Tayando Jakarta mengutuk keras pernyataan Kepala PLN Unit Induk Wilayah Maluku Malut yang mengatakan, proyek PLTD Langgiar tidak mangkrak sebab pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, bahwa kenyataannya sampai sekarang manfaat pembangunan PLTD Langgiar belum dirasakan oleh masyarakat tiga desa tersebut.

Baca Juga: Pemda Tanimbar Salurkan Semen bagi Korban Gempa

PLN (Persero), kata Ikhsan, harus segera menuntaskan PLTD Langgiar yang masuk dalam program prioritas pengadaan listrik untuk daerah 3T agar dapat beroperasi melayani kebutuhan listrik masyarakat apalagi telah ada anggaran negara yang dikucurkan untuk pembangunan tetapi belum juga tuntas.

Untuk memastikan kelanjutan pekerjaan PLTD maka Aliansi Mahasiswa Tayando Jakarta juga meminta Direktur PT. PLN (Persero) untuk segera mencopot GM PLN UIW Maluku Maluku Utara dan PLN Tual karena tidak adanya kejelasan serta tindak lanjut terkait fasilitas penunjang PLTD Langgiar seperti bangunan, tiang listrik, kabel dil yang sudah rusak dan tidak terawat.

“Kami juga menolak keras rencana GM PLN UIW MMU untuk merelokasi mesin bekas PLTD Air Buaya untuk ditempatkan di PLTD Langgiar dan meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa dugaan tindakan korupsi dalam proses pembangunan PLTD Langgiar,” tegasnya.(S-20)