Pemprov Genjot Tiga Sektor Tekan Angka Pengangguran
AMBON, Siwalimanews – Tingginya angka pengangguran di Maluku yang mencapai 7 persen per tahun membuat Pemprov Maluku harus menggenjot tiga sektor andalan.
Tiga sektor andalan itu adalah sektor perikanan (budiyada dan tangkap), sektor pertanian (perkebunan rempat-rempah) dan pariwisata (bahari dan sejarah).
“Jadi dalam rangka mendorong eksploitasi terhadap sektor tiga unggulan Maluku maka kita butuh skill yang kita dorong untuk bagaimana eksploitasi sumber daya alam berbasis pada pengetahuan,” kata Plt Kepala Bappeda Maluku, Djalaludin Salampessy kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Jumat (20/9)
Menurutnya, kedepan butuh hilirisasi mindset untuk mengelola tiga sektor andalan itu.
“Kita butuh skill dan butuh vokasi, dengan demikian pentingnya vokasi dalam struktur perencanaan, sehingga secara struktural ini harus didorong oleh pendidikan, ketenagakerjaan dan sektor terkait lainya,” jelas Salampessy.
Baca Juga: Wabup Apresiasi Temu Lapang dan Panen Pajale di MaltengDirinya mencontohkan, dalam pengelolaan sektor pariwisata. Apabila tidak memiliki skill maka bisa saja orang lain yang mengelola pariwisata di Maluku.
“Jadi jangan sampai kita ngomong tentang pariwisata, sektor pariwisata kita dorong tetapi tenaga kerja kita datangkan dari luar,” kata Salampessy.
Olehnya perlu dilakukan vokasi untuk penguatan skill terhadap tenaga kerja yang ada di Maluku di tiga sektor andalan yang terus dikembangkan.
“Skill dari tenaga kerja yang harus disiapkan untuk menggenjot tiga sektor mulai dari hulu sampai hilir,” ujar Salampessy.
Hal yang sama juga bisa terjadi di bidang sumber daya lainya, seperti blok masela dimana dibutuhkan penguatan skill bagi tenaga kerja yang ada di Maluku.
“Kita tidak ingin menjadi penonton di rumah sendiri sehingga dibutuhkan butuh kemampuan mengelola sumber daya yang ada,” tandas Salampessy.
Menurutnya, setiap tahun pemprov menyiapkan anggaran untuk melakukan pendidikan vokasi terhadap tenaga kerja di Maluku. Dan sudah dimasukan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Maluku (RPJMD) 2020-2014.
Diharapkan kedepan, tenaga kerja di Maluku tidak hanya menjadi penonton tetapi berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam yang ada, sehingga dari tahun ke tahun jumlah pengangguran di Maluku dapat berkurang.
“Ini juga sejalan dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur Maluku lima tahun kedepan yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugus kepulauan,” tandas Salampessy. (S-39)
Tinggalkan Balasan