BULA, Siwalimanews – Untuk mengendalikan inflasi akibat terjadinya kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok saat menghadapi hari besar keagamaan nasional yakni Natal dan Tahun Baru, maka Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan meluncurkan r gerakan pangan murah.

Bupati Seram Bagian Timur Mukti Keliobas memberikan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada tim pengendalian inflasi daerah kabupaten serta seluruh pihak, atas inisiasi dan kontribusinya dalam pelaksanaan kegiatan ini.

“Gerakan pangan murah pada hari ini merupakan salah satu bentuk pengendalian inflasi di daerah dalam kaitannya dengan memastikan,  ketersediaan, keterjangkauan, harga barang kebutuhan pokok menghadapi hari besar keagamaan nasional Natal dan Tahun Baru 2024, yang tentunya dapat membantu masyarakat mengakses  pasar murah dalam meningkatkan daya beli masyarakat di SBT,” ungkap bupati saat membuka kegiatan tersebut di halaman Kantor Dinas ketahanan Pangan, Jumat (8/12).

Kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok saat ini Kata Bupati, sebagai akibat stok dan ketersediaan yang berkurang memicu inflasi pada harga komoditas pangan tertentu. Ini harus menjadi perhatian serius semua dalam membantu meringankan beban masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari- hari.

“Oleh karena itu, saya yakin sungguh, dengan senegritas dari gerakan pada hari ini, dengan berbagai kegiatan dan program pengendalian inflasi yang dilaksanakan, baik di provinsi, dan kabupaten/kota akan mempercepat laju penurunan inflasi di Maluku,” ujar bupati.

Baca Juga: Jelang Nataru, DPRD Minta Dishub Buat Rekayasa Lalin

Bupati juga menghimbau kepada TPID dan dinas terkait agar kebutuhan pokok yang dijual tetap diprioritaskan dan mendahulukan masyarakat yang kurang mampu, dengan tetap memperhatikan harga jual yang terjangkau.

Sementara itu, Plt Kadis Ketahanan Pangan Husein Mony menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk pengendalian inflasi dan stabilisasi pasokan harga pangan, serta upaya mendukung daya beli bagi masyarakat yang kurang mampu.

Untuk stok dan ketersediaan komoditi pangan wilayah yang menjadi tugas pokok masyarakat, dari 11 komoditi pangan, hanya 1 komiditi yaitu cabe sesuai kebutuhan masih dalam kondisi defisit dengan pergeseran harga yang cukup tinggi, sementara 10 komoditi lainnya dalam posisi surplus

“Kegiatan gerakan pangan murah pada hari ini terkait dengan stabilisasi pasokan dan harga pangan sebagai bagian dari kondisi investasi yang terjadi secara nasional, untuk itu TPID SBT melalui Dinas Ketahanan Pangan melaksanakan gerakan ini,” ucap Mony.(S-27)