BULA, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur melalui Dinas Ketahanan Pangan menjamin stok sembako masih stabil dalam di bulan Ramadhan hingga Idul Fitri nantinya.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur Dani Hataul mengaku, di Kabupaten yang bertajuk Ita Wotu Nusa, sampai dengan minggu kedua di bulan Maret sesuai dengan laporan neraca pangan strategis (NPS), untuk kebutuhan pokok dari 11 pangan strategis itu masih surplus.

“Jadi belum ada yang dari 11 komoditi katagori defisit masih dalam kata surplus. 11 komoditi itu yakni, beras, jagung, cabe rawit, cabe keriting, bawang merah, dan bawang putih, daging sapi, daging ayam, gula pasir, telur dan minyak goreng,” ungkap Hataul saat di wawancara Siwalima melalui telepon selulernya, Jumat, (15/3)

Ditanya terkait lonjakan harga apakah dipastikan terjadi, Hataul mengaku, untuk lonjakan harga bisa terjadi, apabila stok yang ada berkurang .

“Kalau kita punya stok berkurang itu pasti otomatis ada lonjakan harga, tapi sampai hari ini sesuai dengan hasil pantauan kami, bersama dengan pihak polressekaligus mengecek harga komoditi, itu ada kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi,” jelasnya.

Baca Juga: Dirlantas: Kecelakaan Lalin Menurun

Seperti halnya kata dia, untuk beras masih ada pada dikesaran harga rata- rata Rp16 ribu/kg untuk beras premium dan untuk beras  medium harganya Rp13-14 ribu/kg.

“Jadi kalau di angka rata- tata itu masih di angka Rp16 ribu/kg sesuai dengan laporan data neraca pangan strategis yangada pada kita,” ucapnya.

Ia mengaku, berdasarkan neraca pangan strategis stok yang ada bisa bertahan sampai selesai Idul Fitri. Untuk beras stok yang tersedia saat ini 1.270 ton, sementara kebutuhan 52,5 ton, itu berarti masih tersedia 918,2 ton.

“Itu kalau terhitung dari dua minggu sampai tiga minggu kedepan menjelang Idul Fitri, maka ketersediaan stok masih cukup  stabil,” tandasnya.(S-27)