MEMPERINGATI Hari Pangan Sedunia ke 44, Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) gelar Gerakan Pangan Murah (GPM), di halaman pasar Binaiya Masohi, Rabu (16/10).

Hadir dalam kesempatan itu, Penjabat Sekda Malteng Jauhari Tuarita, Kadis Ketapang Provinsi Maluku, Forkopimda Malteng, para Asisten, staf Ahli, serta pimpinan OPD Pemda Malteng.

Dalam laporan Kepala Dinas  Ketapang Malteng Ny. J. Haumahu menyampaikan bahwa, Gerakan Pangan Murah ini sebagai anitisipasi Inflasi (kenaikan harga) yang berimbas pada bahan pangan pokok strategis. Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah dilakukan atas kolaborasi Badan Pangan Nasional dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Maluku Tengah.

“Pelaksanaan GPM bertujuan Membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga murah. Menjaga Stabilitas Pasokan dan harga bahan pangan pokok masyarakat dan ketersediaan bahan pangan,” ucapnya.

Bahan pangan pokok yang disertakan dalam pelaksanaan GPM sebanyak 9 bahan pangan pokok, yang difasilitasi oleh BULOG Maluku dan Maluku Utara melalui Mitra BULOG, Pelaku Usaha maupun Pedagang yang ada di Kota Masohi.

Baca Juga: Lohy: Hewan Ternak Harus Dikelola dengan Baik

“Bahan pangan pokok tersebut diantaranya , Beras SPHP sebanyak 3 ton, Beras Kita sebanyak 1 ton, Gula Konsumsi 100 kg, Minyak Goreng sebanyak 100 liter disiapkan oleh BULOG Maluku dan Maluku Utara melalui Pedagang yang bermitra dengan Bulog di Kota Masohi,”

“Telur ayam ras sebanyak 100 rak atau 3.000 butir.  Bawang Putih dan Bawang Merah Masing-masing sebanyak 50 kg yang disediakan oleh Pedagang yang merupakan binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang ada di Kota Masohi.  Cabe Merah Keriting dan Tomat masing-masing sebanyak 30 kg yang disediakan oleh Pelaku Usaha lokal,” sebut Haumahu.

Pada kesempatan itu juga Penjabat Sekda Malteng Jauhari Tuarita mengajak semua,  terutama kepada seluruh stakeholder pangan, untuk terus menggelorakan semangat GPM, agar semakin giat dan masif melak­sanakan kegiatan seperti ini.

“Mengingat GPM bisa menjadi instrumen pengendali inflasi daerah yang sangat efektif dan menciptakan dasar yang kuat untuk pembangunan sistem pangan yang berkelanjutan dan inklusif,” kata Tuarita.

Ia juga berharap kepada Dinas Teknis, terutama Dinas Ketapang serta Dinas Perdagangan dan Perin­dus­trian,  agar dapat terus melakukan pembinaan dan pengawasan se­hingga stok maupun kualitas dan harga barang kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi. (S-17)