AMBON, Siwalimanews – Pilkada empat kabupaten di Maluku, masih lima bulan lagi. Namun daya magisnya. sungguh luar biasa, sampai-sampai menarik-narik dua petinggi di daerah ini.

Adalah Gubernur Maluku Murad Ismail, yang juga adalah Ketua PDIP Maluku, jauh-jauh hari sudah melakukan persiapan matang, termasuk strategi pemenangan di empat daerah pemilihan itu.

Menariknya, Murad yang pada Pilkada Gubernur 2018 lalu berpasangan dengan Barnabas Orno, kini beda jalan. Paling tidak di Pilkada Kabupaten Maluku Barat Daya.

Murad dan PDIP menjagokan incumbent Benyamin Thomas Noach, sedangkan Barnabas lebih memilih mendukung adik kandungnya, Desianus Orno, atau Odie, yang sudah resmi didukung oleh Partai Golkar.

Odie masih harus mencari dukungan politik tambahan, lantaran Golkar hanya memiliki tiga kursi di MBD. Padahal, untuk bisa mencalonkan diri, Odie harus didukung sedikitnya lima kursi partai politik.

Baca Juga: Golkar vs PDIP

Dengan pengalaman sebagai bupati 8 tahun di MBD, Barnabas yakin mampu memperoleh dukungan tambahan tadi.

“Bisa memperoleh rekomendasi Golkar adalah buktinya, bahwa pak Bas Orno punyai kemampuan. Kita tunggu sehari dua, demokrat juga akan bergabung,” kata salah satu orang dekat Orno kepada Siwalima, Senin (13/7) siang.

Dengan bekal politik yang cukup di MBD, Orno optimis bisa  melakukan penetrasi ke kantong-kantong pemilih fanatik, untuk memenangkan pertarungan. Sebaliknya, PDIP sebagai pemenang pilkada di kabupaten itu, tetap yakin mampu keluar sebagai pemenang.

Sekretaris PDIP Maluku, Edwin Adrian Huwae meyakini PDIP Maluku dibawah kendali Murad Ismail, tentu telah memiliki langkah-langkah taktis dan strategis untuk memenangkan pilkada, termasuk di MBD. “Tanpa Abas, PDIP tetap akan memenangkan pilkada. Kami optimistis dan yakin itu,” tandas Huwae kepada Siwalima, Senin (13/7).

Mencermati dinamika politik yang melibatkan dua pembesar di daerah ini, akademisi FISIP Unpatti, Paulus Koritelu menilai dengan “berhasil masuknya” Orno ke Golkar, bukan tidak mungkin sudah dilalui dengan kajian dan strategi yang matang.

“Secara pribadi motivasi Barnabas Orno melakukan lobi-lobi politik adalah merupakan starting point untuk mengambil posisi politik di waktu yang akan datang, kata dia kepada Siwalima, Senin (13/7) siang.

Di sisi lain, tambah Koritelu, Orno memiliki kekuatan komunal politik yang masih tetap ada di MBD. Hal ini yang membuat Golkar lebih cenderung mengambil langkah untuk bergabung menghadang PDIP.

Ditambahkan Koritelu, walau secara resmi Orno “belum masuk” ke Golkar, tetapi di dalam politik tidak ada sahabat yang abadi selalu ada perubahan, bahkan dalam detik-detik terakhir arah dan kebijakan politik juga bisa berubah.

“Makanya saya katakan tadi, agak diluar prediksi karena selama ini Barnabas Orno walaupun berasal dari birokrasi formal, dia juga adalah kader PDIP yang mengejutkan Murad Ismail,” katanya.

Akademisi Fisip Univeritas Darusalam, Surfikar Lestaluhu, juga mempunyai pendapat serupa. Menurutnya, dengan bergabungnya kekuatan Orno dan Golkar di MBD, akan menjadi angin segar bagi Golkar untuk mendulang suara dari basis-basis suara yang dimiliki Orno.

Kendati begitu, dia meyakini bahwa tidak mudah untuk mengalahkan banteng di kandangnya MBD. “Tapi di satu sisi kita harus akui bahwa basis suara PDIP di MBD sangat kuat,” ujarnya di ujung telepon selulernya Senin siang.

Sementara itu, akademisi Fisip UKIM, Marthen Maspaitella juga meyakini “perpindahan” Barnabas Orno ke Golkar, akan berpengaruh terhadap perhelatan pilkada MBD.

Menurutnya, jika Orno akan memberikan kontribusi bagi pilkada di MBD dapat dibenarkan, karena dirinya akan melakukan sebuah sosislaisasi politik yang cukup panjang bagi masyarakat MBD, karena nantinya masyarakat akan bertanya apa yang menyebabkan Orno “berpindah” ke Golkar.

“Hal itu tentunya dapat membangkitkan partisipasi politik masyarakat di MBD untuk menentukan pilihan politik di belakangnya,” jelas Maspaitella kepada Siwalima.

Menurut Maspaitella, tidak ada jalan lain dari PDIP untuk mengganjal Orno dan mempertahankan basis suara yang selama ini telah terjaga di Kabupaten MBD, dengan cara meramu strategi yang jitu, sehingga calon yang diusulkan bisa menang. (Cr-2/S-19)