AMBON, Siwalimanews – Seluruh kader dan simpatisan PDI Perjua­ngan, diminta untuk menghormati keputusan partai yang diambil oleh Megawati Soekarno­putri sebagai Ketua Umum.

Penegasan itu disampaikan Ketua PDIP Maluku, Benhur G Watubun, menyusul pengunduruan diri man­tan Wakil Gubernur Maluku, Bar­nabas Orno dari keanggotaan partai, kepada wartawan usai HUT Prok­lamasi di Lapangan Merdeka, Sabtu (17/8).

Orno mundur lantaran kecewa tidak memperoleh rekomendasi, padahal dia sudah mengabdi di partai belasan tahun.

Menyikapi kekecewaan Orno, Benhur bilang, sebagai kader yang dibesarkan PDIP, mestinya dia harus tunduk dan patuh untuk mengamankan serta memenangkan pasangan yang diusung PDIP saat pilkada.

Keputusan PDIP tersebut, lanjut Ketua DPRD Maluku ini, harus dihormati, dipatuhi dan diamankan serta dimenangkan dalam pilkada 27 November mendatang.

Baca Juga: Miris, Paket Proyek 16 M Milik Dikbud Buru Mubasir

“Kalaupun ada kader yang tidak puas dengan keputusan rekomen­dasi yang ditetapkan DPP PDIP maka silahkan mundur,” tegasnya.

Menurutnya, penetapan reko­mendasi bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur merupakan kewena­ngan sepenuhnya dari DPP PDIP dan DPD tidak dapat menginter­vensi kewenangan mutlak tersebut.

“Itu kewenangan DPP soal siapa yang diusung di pilkada Maluku dan proses sudah selesai dengan reko­mendasi pak Jeffry dan Mukti,” ujar dia.

Terkait curhatan Orno dalam video yang beredar melalui media sosial, Bemhur menegaskan, PDIP telah memberikan kekuasaan kepada kader tersebut selama beberapa tahun belakangan, jadi mestinya dia menghormati keputusan DPP PDIP.

“Mereka kan telah puas dengan kekuasan karena kita sudah kasih dari Wakil Bupati, Bupati dan Wakil Gubernur, lalu mau apa,” terangnya.

Watubun mengaku telah melihat rekaman video berisi pernyataan pengunduran diri Orno dari keang­gotaan partai. Namun begitu dia menghargainya, karena itu merupa­kan hak dari setiap anggota.

Taat Asas

Sementara itu, akademisi Fisip Unpatti, Paulus Koritelu mengung­kapkan, penetapan DPP PDIP sudah final kepada JAR- MK dan seluruh kader memang harus taat asas.

Dia melihat ini sebuah koalisi yang menarik, sebab jarang terjadi di Maluku  PDIP pada level pemilihan Gubernur berkoalisi dengan Golkar, biasanya masing-masing berkoalisi sendiri dan PDIP sendiri.

Tapi kali ini, lanjutnya. dengan merekomendasikan JAR-MK yang notabene kader partai Golkar menjadi satu koalisi yang sangat menarik dengan membuka perdaban politik Maluku

Dengan kekuatan kultral yang dibingkai proses koalisi antara etnis Kei yang notabene akan merepresentasikan kekuatan di Maluku Tenggara Raya, ini menjadi seuatu yang indah.

Untuk simpatsan dan kader partai untuk tetap taat asas menjadi paripurna dan sempurna ketika Golkar juga mengalihkan dukungannya kepada JAR dan MK.

“Itu akan menjadi sebuah kondisi yang sempurna dan saya katakan sebuah bentuk kebijakan baru yang mengubah peradaban politik yang ada di Maluku, sebab selama ini dua kekuatan partai besar ini partai yang cukup jam terbang dan pengalaman dalam berpolitik di republik ini, biasanya masih biasanya masih memimpin basis-basis sendiri PDIP biasanya memimpin koalisinya sendiri dan Golkar juga demikian dan mereka pun saling berhadap-hadapan,” paparnya.

Dia sangat yakin jika PDIP dan Golkar bersatu, maka indeks Pilgub 27 November 2024 nanti akan menjadi sebuah manivestasi raksasa politik baru yang sulit di bending.

“Karena sekalipun kita tahu MI dengan sejumlah partai politik yang telah memberikan rekomendasi kepadanya seperti, PAN, PKS dan Demokrat namun itu akan sulit membendung laju kekuatan yang ada pada koalisi PDIP dan Golkar,” katanya.

PDIP ke JAR & MK

Seperti diberitakan sebelumnya, Jefry Apoly Rahawarin dan Abdul Mukti Keliobas, direkomendasikan sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.

Dilansir dari laman youtube PDIP, Rahawarin dan Keliobas menjadi salah satu dari 305 bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang masuk dalam penyerahan rekomendasi PDIP tahap pertama.

Penyerahan rekomendasi kepada Rahawarin-Keliobas, dilakukan Mega di Kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro No 58 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).

Mega dalam sambutannya mengatakan, DPP PDIP untuk tahap pertama telah mengeluarkan 305 rekomendasi bakal calon kepala daerah baik gubernur, bupati dan walikota.

PDIP sebagai partai ideologis yang sangat cinta kepada bangsa dan negara, maka siapapun yang ingin ikut PDIP dengan menda­patkan penugasan pada masing-masing daerah harus mempertaruh­kan jiwa dan raga untuk bangsa, negara dan masyarakat.

“Yang telah kita usung harus mempertaruhkan jiwa untuk bangsa dan negara. Harus ingat jangan mau menjadi pemecah belah masyarakat,” tegas Mega.

Presiden ke-4 itu juga meng­-ingatkan agar pilkada dapat berja­-lan dengan baik dengan menghin­dari kejahatan terstruktur sistema­tis dan masif dan biarlah rakyat memilih dengan sukacita. (S-20)