SETELAH dilantik dan melalui agenda retreat di Magelang, Walikota dan wakil walikota Ambon, Bodewin Wattimena-Ely Toisuta kini sudah mulai berak­tifitas sebagai pemimpin di kota ini.

Wattimena dan Toisuta kemudian melakukan pertemuan perdana dengan seluruh jajaran ASN Pemerintah Kota Ambon di lantai 2 Gedung MCM, Selasa (4/3).

Dalam pertemuan tersebut, Wattimena maupun Ely bergantian menyampaikan beberapa arahan penting bagi pimpinan OPD dan jajarannya.

Dalam sambutannya, Wattmena memberikan arahan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon bersama Satpol-PP dan juga Dinas Perhubungan untuk melakukan penataan di Pasar Mardika Ambon. Dengan ketegasan bahwa hingga pekan depan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di trotoar maupun badan jalan.

“Segera lakukan penataan di Pasar Mardika. Mulai pekan depan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di badan jalan. Lakukan tindakan apapun itu, tapi jangan dengan cara kekerasan,” pintanya.

Baca Juga: Ribuan Warga Kota Ambon Sambut Kedatangan Walikota & Wawali

Selain itu, para pedagang juga tidak boleh berjualan di dalam Terminal Mardika. Dengan pengecualian, para pedagang bisa berjualan apabila sudah diatas jam 18.00 WIT.

“Satpol-PP dan Perhubungan segera bergerak. Saya kasih waktu sampai pekan depan tidak boleh ada pedagang yang berjualan di badan jalan maupun di Terminal Mardika. Di dalam terminal kecuali sudah diatas jam 6 sore mungkin bisa dimaklumi,” tegasnya.

Instruksi lainnya ialah penilaian dari BPK terkait pengelolaan anggaran daerah yang sudah 3 kali beruntun memperoleh predikat disclaimer. Ia menegaskan bahwa kedepannya ia akan mengumpulkan pimpinan OPD untuk berdiskusi terkait pengelolaan keuangan di masing-masing OPD.

“Kota harus perbaiki ini. Nanti saya akan kumpul pimpinan OPD lalu kita berdiskusi kemudian dalam waktu satu tahun apabila ada temudian di OPD tertentu terkait pengelolaan keuangan yang tidak baik, maka konsekuensinya pimpinan OPD dimaksud akan dinonjobkan,” tegas  Wattimena.

Selain itu, Ia juga memberikan instruksi kepada bagian pemerintahan untuk segera melakukan percepatan kehadiran raja defenitif di 6 negeri yang belum memiliki raja.

Selanjutnya Wattimena juga mengungkapkan bahwa mulai pekan depan, Ia dan wakil walikota akan menggelar agenda Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) di desa-desa. Untuk itu, ia mengarahkan kepada seluruh pimpinan OPD harus hadir dalam kegiatan tersebut.

“Pimpinan OPD semua harus hadir. Supaya kita bisa tahu apa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. Ini juga merupakan salah satu dari 17 program prioritas saya bersama Ibu Ely saat kampanye,” terangnya.

Tidak sampai disitu, Wattimena juga memberikan instruksi kepada seluruh pejabat Pemkot yang menggunakan kendaraan dinas khususnya roda 4, bahwa setiap Jumat tidak boleh dipergunakan.

“Hari Jumat tidak boleh ada pejabat yang menggunakan mobil dinas. Bukan untuk pencitraan tetapi ini merupakan kebijakan yang diambil untuk berpihak pada masyarakat. Kita bisa naik angkot atau gunakan transportasi online karena ada banyak. Jadi ini berlaku pada setiap hari Jumat. Ada kegiatan apapun, tidak boleh pakai mobil dinas. Bisa sewa angkot atau transportasi Maxim atau Grab dan Gojek,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Ambon, Ely Toisuta lebih menyoroti profesional ASN dalam bekerja. Untuk itu, ia akan memastikan untuk melakukan kontrol secara intens terhadap kehadiran dan kinerja ASN.

Sebab menurutnya, kinerja ASN Pemkot Ambon harus ditertibkan. Sehingga Ia nantinya akan turun langsung melakukan patroli dengan Satpol-PP di rumah-rumah kopi.

“Jika kedapatan ada ASN yang tidak melaksanakan tugas pada jam kerja, maka tentu akan diberi­-kan sanksi kepada ASN terkait. Tidak hanya itu, bahkan tunjangan seperti TPP juga akan dipotong apabila ASN tidak manjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik,” tandasnya. (S-29)