AMBON, Siwalimanews – Akibat kehabisan obat pasien di Rumah Sakit Umum Daerah dr M Haulussy terus mengalami penu­runan dari beberapa bulan sebe­lumnya.

Salah satu sumber Siwalima di RSUD Haulussy mengaku, kondisi rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut sudah sangat mempriha­tikan.

Sumber menguaku, pasca dikelola Direktur RSUD Haulussy, Novita Nikijuluw rumah sakit mengalami beberapa perbaikan seperti peng­gunaan Sistem Informasi Manaje­men RSUD yang telah digunakan sejak beberapa waktu lalu.

Namun yang menjadi persoalan di RSUD Haulussy adalah ketersediaan obat-obatan yang sampai hari ini dirasakan berat oleh pihak rumah.

Baca Juga: Hari ini, Uskup Tahbiskan Gereja Katolik Santa Lidia Banda

“Memang ada perbaikan dari segi tata kelola tapi persoalan obat ini lagi-lagi menjadi masalah dan terjadi pasien mulai berkurang,” ungkap sumber yang enggan namanya dikorankan kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Sabtu (19/10).

Kata sumber, pasca pembenahan terhadap pelayanan jumlah pasien di RSUD telah mengalami peningkatan mencapai 50 pasien, namun satu bulan belakangan terus turun drastis.

Fatalnya, bantuan 5 miliar yang sebelumnya disepakati Pemerintah Provinsi Maluku bagi kebutuhan RSUD Haulussy tak kunjung direalisasikan dan di terima RSUD Haulussy

“Pasien di RSUD Haulussy ini semakin menurun karena obat tidak ada dan terakhir pasien hanya 19 orang, sedangkan bantuan 5 M seng jelas juga,” kesalnya.

Menurutnya RSUD Haulussy tidak tahu menahu terkait persoalan bantuan obat-obatan sebab bantuan 5 miliar tersebut tidak masuk ke RSUD Haulussy.

“Sampai sekarang kita tidak pernah melihat bantuan 5 miliar dari Pemda itu seperti apa. Makanya kondisi RSUD Haulussy sudah sangat memprihatikan,” jelasnya.

Sumber ini pun meminta agar Pemerintah Provinsi Maluku dapat memperhatikan kondisi RSUD Haulussy agar dapat kembali pulih dan melayani masyarakat

Sementara itu, Direktur RSUD Haulussy, dr Vita Nikijuluw yang dikonfirmasi Siwalima melalui telepon selulernya, Minggu (20/10) namun tidak respon. (S-20)