AMBON, Siwalimanews – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meninjau pelaksanaan vaksinasi massal yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kota Ambon, Kamis (9/12).

Pantauan Siwalimanews di lokasi vaksinasi, Panglima yang yang didampingi istri Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati, Pangdam Pattimura Mayjen TNI Bambang Ismawan  dan Pangkoarmada III Letjen Jeffry Apolly Rahawarin, Kapolda Maluku Irjen Refdi Andri, Walikota Ambon Richard Louhenapessy,  Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw, Danlantaml IX Ambon Brigjen Said Latuconsina, Danlanud Pattimura Kolonel Pnb Andreas A Dhewo, Kabinda Maluku Brigjen Jimmy Aritonang tiba di Lapangan Merdeka sekitar pukul 10.30 WIT.

Dilokasi vaksinasi, Panglima bersama istri langsung berinteraksi dengan peserta vaksinasi yang melibatkan peserta anak dan lansia.

Terlihat antusias peserta vaksin yang menyambut kedatangan Panglima, bahkan Panglima tak sungkan melayani warga yang ingin mengabadikan kehadirannya dengan berselfie.

Panglima mengungkapkan agar panitia vaksinasi dapat memperioritaskan warga dengan riwayat penyakit bawaan atau komorbid. Hal tersebut disampaikan Panglima dalam keterangan persnya usai peninjauan vaksinasi.

Baca Juga: Kejari Diminta Usut Proyek Pasar Tradisional

“Untuk lansia 60 tahun ke atas rata-rata memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Kebetulan kondisi masyarakat kita bukan hanya 60 tahun tapi 40 tahun juga sudah ada komorbid. Kita sudah sepakat, vaksinator juga sepakat yang memilik komorbid jadi perioritas, karena mereka beresiko paling besar yang nantinya memperburuk jika terinfeksi, dan juga cepat menyebar,” tandas Panglima.

Untuk anak, lanjut Panglima, perlu dilakukan vaksinasi, dikarenakan varian baru covid menyerang anak. Sekalipun varian tersebut belum masuk Indonesia, namun tindakan pencegahan perlu dilakukan.

“Anak anak juga masuk prioritas, karena anak-anak rentan varian baru, walau di kita belum ada, namun ini tindakan pencegahan yang kita lakukan,” ujar Panglima.

Panglima berharap, capaian percepatan vaksinasi sesuai terget pemerintah dapat terlaksana. Untuk Maluku dan Malut capaian hampir 50 persen hanya saja perlu adanya pemerataan di pulau-pulau terpencil, mengingat Maluku Malut merupakan wilayah kepulaun. (S-45)