PEMERINTAH Kota Ambon masih melanjutkan program Gerakan Pangan Murah (GPM)  di bulan Oktober ini. Kegiatan tersebut akan berlangsung seperti biasnya yakni Selasa (1/10), di kawasan Jalan Pantai Mardika.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIT ini, diklaim Pemkot merupakan salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.

“Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah, “kata Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Ronald H. Lekransy yang juga Plt. Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, di Balai Kota, Senin (30/9).

Kata Lekransy, GPM menjadi salah satu implementasi strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dikoordinasikan oleh OPD Teknis, seperti Dinas Perindag, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta dinas Perikanan dengan menjual bahan kebutuhan pangan yang lebih murah, dibandingkan harga pasar.

Diantaranya, beras premium Rp. 65.000/5 kg, Beras SPHP Rp. 61.000/5 Kg, Telur Ayam Rp.53.000/Rak, Minyak Goreng Rp. 14 000/Botol, Bawang Merah Rp. 25. 000/Kg, Bawang Putih Rp. 35.000/Kg, Sayur Sawi/Bayam/Kangkung Rp. 6.000/ikat, Cabe keriting Rp. 35.000/Kg, Cabe rawit Rp.40.000/kg, dan Gula Pasir,Rp 16.000/kg.

Baca Juga: Pemkab Malteng Sambut Hangat Kunker Kabinda Maluku

Lekransy berharap masyarakat dapat memanfaatkan GPM untuk berbelanja bahan kebutuhan pangan dengan harga lebih terjangkau karena telah disubsidi oleh pemerintah

“Pemkot melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ambon terus berkoordinasi dengan semua pihak sehingga ketersediaan dan harga pangan tetap terkendali dan  kegiatan ini berlangsung tidak hanya saat ini, namun secara kontiniu,” tambahnya.

Untuk diketahui, berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon perkembangan inflasi pada bulan Agustus 2024 yakni untuk Month to Month (M-to-M) mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, year to date (y-to-D) inflasi 2,08 persen sedangkan angka inflasi Year on Year (YoY) sebesar 3,46 persen. (S-29)