AMBON, Siwalimanews – Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku meningkat. Kota Ambon menjadi yang terbanyak jumlah ODP dan PDP.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Maluku, Meykal Pontoh mengungkapkan, sampai dengan Selasa 7 April pukul 12.00 WIT, jumlah ODP di Maluku sebanyak  157 orang.

Pontoh merincikan di Kota Ambon, jumlah ODP sebanyak 57 orang, Kabupaten Malteng 2, Kabupaten SBB 17 orang, Kabupaten SBT 2 orang, Kabupaten Buru 53 orang, Kabupaten Bursel 4 orang, Kota Tual 4 orang, Kabupaten Malra 2 orang, Kabupaten Kepulauan Tanimbar 6 orang, Kabupaten Kepulauan Aru 7 orang

Sebelumnya pada Senin, 6 April hingga pukul 12.00 WIT jumlah ODP di Maluku 141 orang.

Sedangkan PDP naik menjadi 17 orang. Masing-masing tujuh orang di Kota Ambon, empat orang di Kabupaten Maluku Tengah, tiga orang Kota Tual, satu orang di Kabupaten Maluku Tenggara dan dua orang di Kabupaten Kepulauan Aru.

Baca Juga: Cegah Corona, PTGMI Sosialisasi Tiga Isu Strategis

“Sebelumnya PDP hanya 15 orang dan bertambah Kota Ambon dari enam orang menjadi tujuh orang, empat orang di Kabupaten Maluku Tengah, dua orang di Kabupaten Kepulauan Aru, tiga orang di  Kota Tual  dan satu orang di Kabupaten Malra,” jelas Pontoh.

Hasil PCR Positif Corona

Nenek berusia 74 tahun yang berstatus PDP terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 19 (Covid-19), setelah dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jakarta. Sebelumnya hasil rapid test juga ia positif.

Pasien yang sementara dirawat di Rumkit Tingkat II dr. J.A Latumeten Ambon itu, kini disebut pasien kasus 02. Sebelumnya pasien kasus 01 asal Bekasi, Jawa Barat telah sembuh dan pulang ke daerah asalnya.

“Ada satu kasus baru yang terkonfirmasi positif untuk wilayah Maluku. Kami baru dapat informasi hasil PCR yang kita kirim ke Jakarta atas nenek 74 tahun yang sementara dirawat di RST Latumeten, hasilnya positif,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Pencegahan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang, kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.

Dengan terkonfirmasinya hasil PCR pasien tersebut, kata Kas-rul, maka Maluku telah mempunyai dua kasus Covid-19. “Kita namakan kasus 02,” ujarnya.

Namun demikian, kata Kasrul, secara klinis kondisi pasien tersebut semakin hari semakin membaik. Hal itu ditunjukan dengan tekanan darah, suhu tubuh, dan asupan oksigen dalam kondisi baik.

“Namun karena hasil PCR positif virus ini, maka kita akan menginformasikan kepada pihak-pihak terkait untuk penanganan selanjutnya,” jelasnya.

Keluarga Diisolasi

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menjelaskan, pinaknya telah menginstruksikan kepada keluarga pasien 02 untuk melakukan isolasi mandiri.

“Mereka dari awal sudah disolasi mandiri menurut anjuran kami, mereka pakai masker, tidak berkontak dengan orang lain, masing-masing punya peralatan makan sendiri. Puskesmas tetap pantau, mereka tidak keluar rumah,” kata Pelupessy, kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (7/4).

Ia mengungkapkan, dinas juga telah melakukan tracking sejak 1 April, dan telah dilaksanakan penyelidikan epidiemologi.

“Sementara dilakukan langkah tracking kita sudah mulai lakukan dari mulai masuk tanggal 1 kita sudah mulai penyelidikan epidiemologi dilanjutkan  dengan tracking,” jelas Pelupessy.

Tracking bertujuan untuk dapat melihat mana yang merupakan kontak erat dengan pasien kasus 02 dan mana yang bukan.

“Dari situ akan dilihat mana yang kontak erat langsung dengan 02, mana yang kontak ringan. Kontak-kontak erat dan langsung itu yang akan kita pemeriksaan lebih lanjut,” kata Pelupessy. (S-39/Mg-6)